Bogor, Jawa Barat – Mitrapolri.com
Berharap di dengarkan langsung oleh Presiden Jokowi, sejumlah dari aliansi Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset Negara yang terdiri ( GEMPPAR ) terdiri dari Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) Kota Bogor, Gerakan Pemuda Nusantara Kota Bogor, Jampe Jokowi Bogor Raya, Pemuda Nasionalis Kota Bogor dan Pemuda Pendamping Kota Bogor, Melakukan aksi di Jalan Sudirman, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (17/03/22).
Petugas Polisi Wanita (Polwan) Polresta Bogor Kota turut menjadi bagian dalam pengamanan aksi demo tersebut. Bahkan, berada di posisi terdepan di hadapan para pendemo. Meski di guyur hujan, Polwan tak gentar sedikit pun untuk mundur di aksi tersebut.
Pantauan dilapangan pukul 15.00 WIB, terlihat petugas berseragam lengkap tengah berbaris rapi dihadapan pendemo.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dan Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf. Robby Bulan turun langsung mengamankan aksi demo.
- BACA JUGA : Program Polri Belajar: Polisi Bahas Peningkatan Pelayanan Perumahan dan Kesehatan Personel
- BACA JUGA : Rilis Lagu Minyak Goreng, Iwan Fals Sentil Pemerintah: Dasar Mafia, Masa Bodoh Orang Susah
- BACA JUGA : Relaksasi Pajak Daerah Bogor Tahun 2022
Selain itu, terlihat juga Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dan Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf. Robby Bulan memantau aksi demo di belakang petugas kepolisian yang berbaris di hadapannya.
Meski diguyur hujan, aksi demo Mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Presidium Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset Negara (GEMPPAR) itu masih terus berlangsung di Jalan Sudirman.
Mereka para pendemo terus berorasi menyampaikan aspirasinya soal dugaan penyerobotan tanah negara yang dikuasai oleh PT Brajamustika, Kota Bogor yang terletak di Jalan dr Semeru.
Dalam orasinya, pendemo ini kecewa terhadap Pemerintah Kota Bogor, terlebih Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor yang dinilai tidak kooperatif dalam mengatasi permasalahan soal dugaan mafia tanah yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
Menurut pendemo, aset tanah yang merugikan negara itu luasnya sekitar 234.720 atau hampir 24 hektar, yang dimulai dari Bogor Golf Club (BGC) hingga ruko-ruko yang membentang di sepanjang Jalan dr Semeru
Tak hanya itu, para pendemo juga melakukan orasi dibarengi dengan pembakaran ban di tengah jalan di hadapan polisi.
Polisi yang berjaga pun memadamkan api yang dibakar oleh mahasiswa. Hingga kini aksi demo masih berlangsung.
Diakhir Demo, Perwakilan dari Istana menerima surat dari puluhan teman-teman aksi, dan nanti akan disampaikan langsung kepada Presiden RI. Pihak pendemo berharap, surat tersebut bisa tersampaikan langsung.
Liputan : DEDY MULYADI