Palembang, Sumsel – Mitrapolri.com
Pasca banjir yang menimbulkan kesedihan mendalam yang dialami oleh warga perumahan Al-Ghony yang berada di wilayah Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, tidak berhenti sampai disitu, karena setelah musibah banjir yang mengepung dan memporak-porandakan perekonomian warga, sampai saat ini warga belum mendapatkan ketenangan dan bisa bernafas dengan lega dikarenakan buaya yang terlepas dari penangkaran yang berada di wilayah Tanjung Sari, sudah sampai ke permukiman warga, Jum’at (22/04/2022).
Warga Al-Ghony mengatakan terkait kemunculan buaya membuat warga resah dan ketakutan karena dilingkungan banyak anak-anak dan membuat para orang tua khawatir, apalagi banyak warga yang melihat kemunculan buaya berada tepat dibelakang rumah dan sudah sangat dekat permukiman.
- BACA JUGA : Salah Gunakan Dana Desa, Kades Panca Tunggal OKI Dibui 1 Tahun 3 Bulan
- BACA JUGA : Polda Sulteng, Gaet 2 Penghargaan dari FRN Counter Opinion Polri
- BACA JUGA : Jelang Mudik Lebaran, Polres Bangka Barat Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Ops Ketupat Menumbing 2022
Saat kami wawancarai salah satu warga Legimin (56) mengatakan, buaya tidak hanya satu tapi kami melihat kemunculan buaya tersebut ada tiga dan bahkan ada yang besar juga.
“Saya melihat bersama warga lain terkait kemunculan buaya tidak hanya satu tapi ada tiga yang berhasil kami abadikan dengan video ponsel, kami sangat resah dengan munculnya buaya tersebut didaerah kami ini, kami berharap ada penanganan serius dari instansi dan pemerintah,” harap Legimin.
Legimin menambahkan, hadirnya buaya di permukiman warga membuat masyarakat ketakutan karena belum lepas permasalahan akibat banjir kini warga dihantui dengan kemunculan buaya di daerah meraka, permasalahan ini perlu perhatian serius dari semua pihak terkait, karena penanganannya terkesan setengah hati dan tidak dilakukan dengan serius, apalagi setelah kejadian beberapa waktu yang lalu terkait adanya dua warga yang digigit buaya menambah ketakutan warga akan keselamatan keluarga dan masyarakat yang berada di wilayah tersebut.
“Kami khawatir pihak BKSDA lepas tangan, terkait kejadian kemarin, karena dari pemberitaan, untuk korban gigitan buaya tidak ada biaya pengobatan hanya diberikan uang Rp.100 ribu, Ini harus ditanggapi serius karena menyangkut keselamatan masyarakat banyak,” pungkasnya.
Liputan : M. TAHAN