Makassar, Sulsel – Mitrapolri.com
Pemkot Makassar menyediakan 11 titik lokasi pengungsian bagi korban banjir di Blok 8, 9 dan 10, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala.
Beberapa titik pengungsian diantaranya terdiri dari Masjid Jabal Nur, juga di Masjid Anwar, Masjid Makkah, Masjid Nurul Jihad, Posyandu, Masjid Al-Muhajirin, Masjid Al-Mukarramah. Pula di rumah warga dan di lapangan.
Selain titik pengungsian, Pemkot Makassar melalui Dinas Sosial dan BPBD juga menyiapkan bantuan dapur umum, memberikan bantuan sembako, selimut, terpal, sarung dan obat-obatan.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pun secara langsung turun ke titik banjir itu. Termasuk di Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya. Di Katimbang, beberapa bantuan pun dibagikan.
“Mohon dapat diterima, sehat-sehatki, semoga bencananya juga segera berakhir,” kata Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto saat memberikan beberapa bantuan berupa Kidswear (baju anak), selimut, tikar, bantal dan beberapa bantuan lainnya di Posko Banjir TK Fitra, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Ahad, (25/12/22).
Dikatakannya, dapur umum di Masjid Jabal Nur Manggala sudah siaga, termasuk bantuan umum dari BPBD dan Dinas Sosial.
- BACA JUGA : Selewengkan Gaji 20 PNS, Bendahara Camat Lalan Jalani Sidang
- BACA JUGA : Pelaksanaan Apel Harian Dalam Rangka Operasi Lilin Musi 2022 di Lapangan Apel Mapolda Sumsel
- BACA JUGA : Sesosok Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Desa Belanti, Kapolsek SP Padang: Apabila Ada Anggota Keluarga Yang Hilang Segera Melapor
“BPBD menyiapkan peralatan dapur umumnya, mobilnya, perangkatnya. Dinas sosial membawa bahan masaknya. Alhamdulillah itu akan dibuatkan makanan untuk seluruh pengungsi,” ucapnya.
Untuk mengatasi bencana ini dirinya mengaku sudah memerintahkan para camat setempat untuk mengumpulkan seluruh elemen masyarakat agar membuat forum khusus.
Hal itu agar mengetahui bagaimana aspirasi masyarakat dapat diterima sekaligus membahas banyaknya aliran udara tertutup.
“Perlu dukungan masyarakat dan dukungan semua pihak untuk mengalirkan udara yang seharusnya jalan tetapi hambatan. Harus menjadi keputusan bersama sehingga masyarakat paham,” ujarnya.
“Solusi konkritnya ialah agar air teraliri dengan baik. Apalagi aliran dari Nipa-nipa sudah lancar. Ini faktor ketinggian,” tambahnya.
Lurah Manggala Arwina Aminuddin mengatakan permintaan bersama Satgas BPBD sudah siaga membawa perahu karet untuk mengangkut warga. Termasuk penanganan terhadap korban yang mengeluh gatal-gatal, hipertensi, pusing, dan sesak.
“Sudah ditangani, gerak cepat dari Dinas Kesehatan yang terdiri dari petugas Puskesmas. Tadi malam ada ibu hamil mau diperiksa kesehatannya dan tim naked sudah sampai di sana, hari ini mau melahirkan. Obat-obatan juga sudah masuk. Semua titik sudah didatangi tim posko kesehatan,” tulisnya.
(ARIS)