Aceh Utara, Aceh – Mitrapolri.com
Tokoh masyarakat Aceh Utara, masing – masing H. Mansur dan H. Fuddin Canden-minta Pj. Bupati Aceh Utara H. Azwardi Abdullah fokus bangun daerah ini dengan niat yang ikhlas, apabila ada niat yang baik dipastikan pembangunan pasti berhasil, kemiskinan bisa dientaskan dan rakyatnya pasti sejahtera.
Pj. Bupati jangan terjebak dengan narasi – narasi ABS yang dibuat dayang-dayangnya yang bertujuan untuk mencari muka yang seolah-olah untuk membelanya,tapi justru bisa merusak citra dan membunuh karakter Pj. Bupati itu sendiri akibat ulah mereka.
Selain pak Pj juga harus jeli memilih Juru bicara dan Tim Buzzernya jangan sampai menjebak dirinya sendiri.
Hal tersebut disampaikan H. Mansur alias Geusyik Mansur bersama H. Fuddin Canden dalam wawancara eklusif dengan wartawan menanggapi pres realis yang dikeluarkan Humas Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam menanggapi kritikan media terkait bagi-bagi proyek APBK tahun 2023 dan dugaan proses tender “Rekayasa”yang dilakukan Oknum lingkaran Pj.Bupati Aceh Utara baru-baru ini.
Saya membaca ada narasi Oknum kabag humas Muslem Araly yang menyatakan, “Pj.Bupati Aceh Utara berhasil Percepat Pembangunan Aceh Utara”.
Narasi tersebut jelas-jelas narasi Tipu Rakyat yang di setting oleh Oknum-oknum lingkaran Pj Bupati, rakyat sekarang sudah pintar – pintar, tidak bisa ditipu lagi, jelas Geusyik Mansur kepada Mitrapolri.com, selasa 28/03/23.
Lebih lanjut Geusyik Mansur dan H. Fuddin meminta Pj. Bupati Azwardi Abdullah bijak dalam menyerap informasi dari bawah, jangan hanya menerima laporan dari penjilat-penjilatnya seperti Kabag Humas yang ujung-ujungnya tipu rakyat, cetus Haji Fuddin.
“Sementara di kawasan Paya Bakong, Lhoksukon lapang Baktiya dan Tanah Jambo aye kondisi jalan usaha tani, saluran irigasi dan berbagai sarana transportasi lainnya masih luput dari perhatian, jadi disini apa yang di percepat, pembangunan mana yang dipercepat,itu semua narasi bohong”, kata Geusyik Mansur.
Membuat narasi bohong untuk menangkis kritikan tidak zamannya lagi sekarang, kata dua tokoh Tokoh tadi.
“Tugas kabag Humas yang di gaji dengan uang rakyat bukan untuk membenarkan perbuatan yang salah, bukan mengeluarkan statemen Asal Bapak Senang (ABS) seperti yang dilakukan kabag humas Pemkab Aceh Utara, tapi lebih mencari akar permasalahan dan meluruskan persoalan” kata kontraktor kawasan Aceh Utara itu.
- BACA JUGA : Cegah Kriminalitas di Kawasan Pelabuhan Kota Manado, Personel Polsek Pelabuhan Lakukan Patroli
- BACA JUGA : Personel Polresta Manado dan Polsek Jajaran Melakukan Penjagaan di Masjid
- BACA JUGA : Polresta Manado Meraih Peringkat Dua Satuan Kinerja dengan Nilai IKPA Pagu diatas 50 Milyar Tahun 2022
“Sebenarnya kami sangat bangga dengan kehadiran pak Azwardi sebagai Pj.Bupati Aceh Utara, karena beliau putra Aceh walaupun bukan putra Aceh Utara, tapi kami sangat sedih ketika melihat tindakan dua Oknum pejabat yang berperan aktif mengatur dan merekayasa proyek sehingga merugikan kontraktor lokal.untuk itu kedepannya kami mengharapkan kepada Pj walaupun ada pergantian kepala Dinas gantilah dengan putra daerah, bila perlu duduklah bermusyawarah dengan ulama, dengan tokoh masyarakat dan libatkan perguruan tinggi yang ada didaerah, serta bangun komunikasi politik dengan DPRK”, sebut Geusyik Mansur yang di amini Haji Fuddin canden.
Baik geusyik Mansur maupun Haji Fuddin siap duduk semeja dengan Pj.Bupati untuk memberikan masukan demi pembangunan Aceh Utara.
“Kami tau ada tiga oknum pemain lama di Pemkab Aceh Utara yang mengatur strategi dan menjebak Bupati,makanya kami sarankan pak Pj jangan terjebak dengan skenario mereka,” jelas Haji Fuddin.
Sesalkan Mundurnya Kadis PUPR
—————————————–
Terkait mundurnya Kepala Dinas PUPR Aceh Utara, Edi Anwar, ST, Kontraktor ulung Aceh Utara Geusyiek Mansur sebut mantan Kadis PUPR Aceh Utara Edy Anwar, S.T telah berjasa dalam melakukan pembangunan di Kabupaten Aceh Utara.
Edy Anwar sebagai salah satu kepala Dinas senior di Aceh Utara dinilai Mansur kerap berkalaborasi dengan relasinya di Jakarta untuk membawa sejumlah program dengan tujuan membangun Aceh Utara atau yang kerap disebut sebgai gerakan jemput bola.
Mansur menyebut bahwa, banyak pembangunan Aceh Utara bersumber APBN yang diperjuang Edy Anwar di Jakarta, selama dia (Edy Anwar) menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) itu.
Dalam artian, menurut H. Mansur bahwa Edy Anwar orang yang telah berbuat dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Aceh Utara.Terakhir mansur mengaku bahwa terkejut mendengar pengunduran diri Kadis senior di Aceh Utara itu.
Dalam surat undur diri, alasan Edi Anwar mundur dari jabatannya ialah dengan pertimbangan telah mendekati masa pensiun dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), meskipun, alasan itu dianggap sejumlah pihak tidaklah rasional, secara tertulis itu landasan yang disampaikan Edi terhadap Pj Bupati melalui Sekda Aceh Utara.
“Pengunduran diri Kadis PUPR itu pasti adanya benturan antara Pj.Bupati dengan dengan Pak Edy, terserah bagaimana bentuk benturan atau apa persoalan hanya merelah lah yang tahu, kita hanya berasumsi saja,semoga apa yang terjadi hari ini tidak terulang lagi dikemudian hari”, tutup Geusyik Mansur.
(ABDUL RAZAK)