Nagan Raya, Aceh – Mitrapolri.com
Pimpinan dan perwakilan gabungan organisasi lintas lembaga yang ada dikabupaten Nagan Raya, melakukan aksi wall Out atau meninggalkan Ruang Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya, (29/03/23) diruang badan anggaran DPRK setempat dengan agenda mendengarkan keterangan dari Pihak PLTU 3-4 terkait rekrutmen tenaga kerja dan beberapa persoalan lainnya.
Rapat yang dipimpin wakil ketua DPRK Puji Hartini dan didampingi sejumlah anggota DPRK lainnya,turut dihadiri sekda Nagan Raya Ir H.Ardhi Martha.
Sementara dari PT. Meulaboh Power General (MPG) mr, ay, mr, hui dan putri selaku HRD sementara berbagai organisasi yang hadir adalah KNPI, KPA, Forkab, RKCA, Trinusa, pemuda panca sila dan LBH-AKA.
Setelah Rapat dibuka oleh Pimpinan rapat Puji Hartini memberikan kesempatan kepada perwakilan gabungan organisasi untuk menyampaikan persoalan nya dihadapan forum.
Kesempatan pertama ini diambil oleh Teuku Ridwan, S.H dari LBH-AKA Nagan Raya yang meminta agar pihak perusahaan dapat menyerahkan data valid terkait tenaga kerja, baik nama maupun bidang nya masing-masing.
- BACA JUGA : Sat Reskrim Polres Dairi Ungkap Kasus Penyelewengan Barang Dalam Pengawasan Berupa Pupuk Bersubsidi
- BACA JUGA : Babinsa Muara Dua Jalinsilahturahmi dengan Warga Binaanya
- BACA JUGA : 6 Hari Ops Pekat Toba 2023, Polda Sumut Amankan 341 Preman
Namun pihak perusahaan ternyata tidak membawa datanya dan hanya mengatakan datanya berubah-ubah setiap waktu.
Hal ini membuat seluruh peserta rapat meradang. Bahkan Teuku Ridwan dengan tegas mengatakan kalau perusahaan tidak bisa menunjukkan datanya buat apa diadakan RDP nya.
“Ya, kalau memang tidak ada data tenaga kerja yang kita minta, lebih baik rapat ini dibubarkan saja, karena percuma buang-buang waktu saja tanpa ada kesimpulan yang nyata”, ujar Teuku Ridwan dengan nada tinggi sambil mengajak para perwakilan organisasi lainnya untuk meninggalkan ruang rapat tersebut, meskipun wakil ketua dan anggota DPRK mencoba menahan namun sikap dari pengurus organisasi ini tetap keluar dari ruang rapat dengar pendapat ini.
“Kalau DPRK saja yang minta data mereka tidak memberikan,mau gimana lagi,percuma kita bicara lebih baik kita bereaksi dilapangan nantinya”, ujar Hasanuddin ketua Forkab Nagan Raya yang diamini oleh sejumlah rekanya yang ikut dalam RDP itu. Rapat akhirnya dibubarkan tanpa ada hasilnya.
(T. RIDWAN)