Simalungun, Sumut – Mitrapolri.com
Disaat wabah Covid-19 melanda Negara kita banyak polemik yang muncul di masyarakat, mulai dari kehilangan pekerjaan yang menimbulkan perokenomian sangat merosot dan banyaknya angka kematian dimana – mana.
Untuk Kecamatan Tanah Jawa, Rumah Sakit Balimbingan menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan sejak bulan Juni – September sesuai dengan SK Bupati dan Intruksi dari BUMN setiap rumah sakit harus menyediakan ruang isolasi sebanyak 30%.
Dr Arichta Maria selaku Manager Rumah Sakit Unit Balimbingan melaksanakan semua Intruksi yang di keluarkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran Virus Covid 19 ini walaupun banyak tantangan yang harus diterima.
Termasuk salah satu informasi yang beredar terkait adanya pemotongan Insentif petugas nakes yang merawat pasien Covid 19 di RS Balimbingan sebanyak 35%.
“Memang benar adanya, tetapi semua sudah sesuai dengan hasil rapat seluruh karyawan bang, karena insentif itu kita bagikan kepetugas lain, karena mereka juga ikut terdampak seperti supir ambulan, petugas kebersihan, tukang masak, laundry, security. Kan orang – orang ini secara tidak langsung rawan terjangkit penyebaran virus ini, kan kalau dari nakes mereka seharusnya tidak dapat Insentif makanya kita buat rapat untuk dibagikan juga buat mereka, karena mereka juga harus menjaga stamina, dan kesehatannya jadi dana itu tidak saya gunakan untuk kepentingan saya sendiri, yang penting seluruh petugas yang ada di Rumah Sakit Balimbingan ini harus bisa saling berbagi dan mengisi, namanya juga Team Work”, pungkasnya saat Mitrapolri.com mengkonfirmasi Dr. Arichat terkait kejadian tersebut Rabu (01/12/2021) sekitar pukul 11.00 WIB diruang kerjanya.
Menurut ibu Indah, selaku kepala ruangan terkait kejadian tersebut mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh ibu ARICHTA, dia sudah mengajarkan kami untuk berbagi dan peduli dengan sesama apalagi di saat saudara kita didalam kesusahan. Karena ibu itu juga memberikan bantuan ke panti jompo dan panti asuhan, hal ini lah yang membuat kami merasa bangga dan tidak keberatan walaupun insentif kami dikurangi untuk dibagikan ke orang lain”, ucapnya mengakhiri.
(FRINER SINAGA)