Aceh Utara, Aceh – Mitrapolri.com
Proyek pembangunan Jalan utama Kecamatan Kuta Makmur-nisam, kabupaten Aceh Utara, tepatnya mulai dari Simpang Leupe hingga ke Kecamatan Nisam diduga menjadi Mala petaka bagi Petani di sekitar lokasi.
Pasalnya, puluhan hektar sawah atau padi milik petani di kawasan itu, terendam air yang tergenang. Diduga akiban gorong-gorong terkesan kecil di pasang, sehingga aliran air dari sawah milik warga lambat berjalan, Selasa (22/8/2023).
Abdul Gani (48) Salah seorang Pemilik Sawah, mengatakan pada awak Media di lokasi, kenangan air ini, sebulum proyek pembangunan jalan ini di kerjakan, kondisi tidak separah ini genangan airnya.
Selain proyek pekerjaan jalan, proyek peningkatan saluran Alue lintah juga menjadi penyebab tergenangnya air pada sawah warga di kawasan gampong Pulo barat kecamatan Kuta makmur.
“Proyek pekerjaan peningkatan saluran yang sedang dikerjakan merupakan saluran pembuangan, yang bisanya di gunakan oleh para petani untuk membuat air ketika sawah meraka di genangi air, dan pembangunan jalan serta saluran itu, juga terkesan Lelet, terlihat di lokasi hanya ada 10 orang pekerja pada proyek peningkatan saluran Alue lintah, sedangkan pada pekerjaan talut jalan terlihat hanya 5 orang pekerja.” jelas Abdul Gani.
- BACA JUGA : Polda Sumut dan PT KAI Bersinergi Ciptakan Ruang Publik Aman
- BACA JUGA : Pemko Sabang Bersiap Hadapi Pesta Demokrasi Serentak 2024
- BACA JUGA : KIP Nagan Raya Tetapkan 316 DCS Caleg Peserta Pemilu 2024
Pantauan Awak media di lokasi dua proyek tersebut, puluhan hektar sawah milik warga terlihat seperti lautan, menurut informasi yang di himpunan dari sejumlah petani, kondisi tanaman padi baru di tanam sekitar 10 hari umur padi.
Saat awak media menanyakan siapa Rekanan kedua proyek ini, seorang yang mengaku sebagai kepala tukang proyek peningkatan saluran Alue lintah, Anto kiting dan Ngatino, mengaku juga Tidak mengetahui pasti siapa rekanan proyek tersebut.
“Hanya saja yang selama ini saya berkomunikasi dengan Abang Rayeuk dan Nopal yang sering saya komunikasi terkait proyek ini”, tutup Anto kiting.
Sama halnya dengan penjelasan Seorang yang mengaku pengawal pekerjaan proyek pembangunan jalan utama Kuta makmur-nisam tersebut di lokasi saat awak media beritanya siapa Rekanan proyek, ia menjawab proyek ini Rekanan nya Abang Rayeuk dan yang di lapangan biasanya bang Nopal.
“Coba di pertanyakan sama yang bersangkutan langsung”, tutupnya.
(FADLI)