Bogor, Jawa Barat – Mitrapolri.com
Salah satu favorit kunjungan masyarakat dan juga para pelajar adalah Kolam Renang. Apalagi di kondisi cuaca yang kurang baik seperti sekarang ini, kondisi panas yang meliputi beberapa negara di Asia termasuk Indonesia
Sama halnya para warga dan pelajar yang ada di wilayah Kecamatan Jonggol dan Cileungsi memilih Kolam Renang untuk kunjungan dan sekaligus melakukan kegiatan berenang. Ada yang merupakan pelajaran ekstrakurikuler para pelajar sekolah, namun apa yang diharapkan dan diinginkan tidak sesuai harapan para warga dan pelajar dikarenakan sistem penerimaan kunjungan warga dan juga pelajar melebihi kapasitas daya tampung kolam renang. (Rabu 11/10/23).

Diduga para pengelolah hanya memanfaatkan momen langka ini untuk meraup keuntungan banyak tanpa memikirkan kenyamanan serta keamanan para pengguna Kolam Renang tersebut.
Tiket masuk bervariasi ada yang Rp.30.000 ada yang Rp.35.000. Setiap warga yang datang selalu diterima tanpa adanya pemberian informasi tentang kondisi yang ada didalam (Kolam Renang).
- BACA JUGA : Kasat Tahti Polresta Manado Guncang Rutan, Temukan Pelanggaran Aturan Tahanan
- BACA JUGA : Drs Mahdi Efendi Kembali Dipercaya sebagai PJ Bupati Aceh Barat
- BACA JUGA : Pengamen Penusuk Ban Mobil Karena Tak Diberi Uang Diringkus Polisi
Para penjual makanan didalam juga dengan membandrol harga Kopi sachet Rp.10.000 per gelas. Sungguh keuntungan yang amat besar.

Dihimbau bagi dinas perpajakan Kabupaten Bogor atau UPT Pajak Kecamatan Jonggol segera mengecek apakah para pedagang yang ada di area kolam tersebut membayar pajak pendapatan atau hanya membayar kepada pihak pengelolah dalam hal ini Perum Citra Indah dan juga Kadis Pariwisata Kabupaten Bogor agar melakukan evaluasi dan juga memonitor kegiatan tersebut agar kedepannya perlu diperhatikan tingkat kenyamanan dan keamanan para pengguna Kolam tersebut agar tidak melebihi kapasitas daya tampung yang nyaman serta aman.
Dikonfirmasi oleh Jurnalis Mitra Polri ke pihak pengelola Ibu Rina beliau hanya menjawab ringan tanpa adanya rasa ingin untuk mengevaluasi kedepannya.
Beliau hanya mengatakan selama Pandemi kosong dan kurang ramai, seolah-olah pihak pengelolah ingin memanfaatkan moment ini meraup pundi – pundi rupiah tanpa memikirkan kenyamanan serta keamanan para pengunjung.
(RH)