Simalungun, Sumut – Mitrapolri.com
Lagi lagi pekerjaan dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) kabupaten Simalungun dituding asal jadi dan tanpa pengawasan.
Rehabilitasi jaringan irigasi di Pangkalan Buntu balata (140 Ha) kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, yang menurut papan informasi (plank proyek) selesai dikerjakan pada 18 Desember 2023 lalu mengalami jebol.
Jebolnya jaringan irigasi yang menelan anggaran senilai 1.491.684.000.00 dituding oleh berbagai pihak akibat pekerjaan asal jadi dan sarat korupsi.
Kuat dugaan bahwa pihak penyedia jasa (pekerja) CV. Rimba Kualuh yang beralamat di Labuhanbatu Utara itu melakukan konspirasi dengan dinas PUTR Simalungun untuk melakukan korupsi terutama di bagian matrial pekerjaan.
- BACA JUGA : Kapolres Monitoring ke Gudang Logistik KPU Sergai
- BACA JUGA : Wakapolda Ingatkan Warga Jauhi Narkoba
- BACA JUGA : Tindak Lanjut Aksi Demo, Kabid Humas Kominfo Tanggamus Lagi-Lagi Obral Janji
Selain asal jadi, pekerjaan tersebut juga diduga tidak sesuai dengan campuran matrial, sehingga tembok irigasi tidak memiliki kekuatan dan mengakibatkan hancur ketika dialiri air dengan jumlah debit yang lumayan.
Hotbinson Damanik selaku Kepala Dinas PUTR Simalungun ketika dikonfirmasi oleh media seakan tidak terima kalau jebolnya irigasi yang baru 3 pekan diselesaikan itu akibat kurangnya matrial dan dikerjakan asal jadi, dirinya mengatakan bahwa kejadian tersebut akibat hujan deras.
“Kemaren kena banjir besar. Tapi itu sudah ditangani langsung sama kontraktornya. Karena ini masih tanggung-jawab kontraktor sampai 6 bulan kedepan,” bilang Hotbinson melalui pesan whatsappnya.
(RICARDO)