Simalungun, Sumut – Mitrapolri.com |
Dam irigasi primer milik Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara yang berada di Huta Toba I, Nagori Jawamaraja, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, dilaporkan jebol pada Sabtu malam, 5 April 2025. Peristiwa ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa pekan terakhir.
Akibat jebolnya dam irigasi tersebut, ratusan petani padi terancam gagal melakukan pola tanam musim ini. Irigasi yang dikenal sebagai DI Bah Tongguran dan mengairi wilayah Raja Hombang Tongahmangaraja itu merupakan sumber utama pengairan bagi sekitar 700 hektare lahan sawah yang kini sedang dalam tahap pengolahan.
Salah satu petani setempat, B. Ambarita, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut.
“Pemerintah harus secepatnya datang ke lokasi ini. Karena saya lihat jebolnya dam ini tidak ringan lagi. Tidak cukup hanya gotong royong. Ini harus betul-betul diperbaiki oleh dinas terkait. Kami para petani sudah mulai mengolah lahan, dan kami berharap pemerintah turun langsung ke lokasi,” ujarnya saat ditemui pada Minggu, 6 April 2025.
Hal senada juga disampaikan Pangulu (Kepala Desa) Jawamaraja, Parlindungan Manalu. Ia berharap pemerintah provinsi segera turun tangan untuk memperbaiki infrastruktur irigasi yang rusak tersebut.
“Saya mewakili masyarakat petani padi Jawamaraja, memohon kepada pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar segera turun ke lokasi. Irigasi ini adalah irigasi provinsi, dan kami butuh perhatian serius. Kami sudah kompak dengan warga untuk mulai pengolahan sawah, dan bulan April ini rencananya akan mulai penyemaian benih,” kata Parlindungan Manalu.
- BACA JUGA : Tantangan Berat Kapolres Siantar Baru AKBP Sah Udur Sitinjak, Desakan Bongkar Jaringan Narkoba yang Dikendalikan Bandar Besar UH
- BACA JUGA : Wakil Ketua DPRD Purbalingga Hj. Teny Juliawati, S.E., M.Si Gelar Open House bersama Warga dan Simpatisan
- BACA JUGA : Kementan dan Polri Mantapkan Sinergi Menuju Swasembada Jagung 2025, Targetkan 4 Juta Ton Produksi Tambahan
Parlindungan yang juga menjabat sebagai Ketua KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kabupaten Simalungun turut meminta Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk bersama-sama memperjuangkan perbaikan irigasi tersebut.
Sementara itu, N. Sinaga, pegawai Dinas PSDA Provinsi Sumatera Utara yang bertugas mengawasi saluran irigasi tersebut, mengatakan bahwa dirinya telah meninjau langsung kondisi dam yang jebol dan telah melaporkan hal itu kepada pimpinan.
“Saya sudah dari lokasi, dan masalah ini sudah saya sampaikan ke pimpinan saya. Mudah-mudahan segera dilakukan survei ke lokasi. Karena irigasi kita ini mengairi kurang lebih 700 hektare lahan persawahan yang sedang dalam proses pengolahan. Mudah-mudahan secepatnya diperbaiki,” ujarnya pada Senin, 7 April 2025.
Masyarakat berharap pemerintah tidak menunda-nunda penanganan kerusakan tersebut agar petani bisa segera melanjutkan aktivitas pertaniannya dan tidak mengalami kerugian lebih besar.
(Ricardo)