Simalungun, Sumut – Mitrapolri.com|
Simon Nainggolan dari DPP Jakarta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) TOPAN RI mendesak pihak Yayasan Universitas Simalungun (USI) untuk segera melaksanakan tes urine di lingkungan kampus. Desakan ini muncul setelah adanya kabar penangkapan salah satu mahasiswa USI di Aceh yang kedapatan membawa narkotika jenis ganja.
Menurut Simon Nainggolan, kasus tersebut harus menjadi alarm bagi pihak kampus agar lebih serius dalam mengawasi dan menjaga lingkungan akademik tetap bersih dari penyalahgunaan narkoba.
“Kami minta pihak Yayasan USI mengambil langkah nyata dengan melakukan tes urine, baik kepada mahasiswa maupun tenaga pendidik, demi menjaga nama baik kampus,” ujarnya, sabtu (16/08/2025).
Simon menambahkan, keberadaan narkoba di lingkungan kampus merupakan ancaman serius yang dapat merusak generasi muda. Ia menilai, tindakan pencegahan jauh lebih penting dibandingkan menunggu kasus serupa kembali terulang.
“USI sebagai lembaga pendidikan tinggi harus menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi bebas narkoba, bukan malah tercoreng karena ulah segelintir oknum,” tegasnya.
- BACA JUGA : Kapolri Resmi Lantik Komjen Dedi Prasetyo Jadi Wakapolri
- BACA JUGA : Polemik Pangulu Purwodadi Memanas, Puluhan Warga Geruduk Bupati Simalungun
- BACA JUGA : Kapolres Banyumas Pimpin Sertijab Kasat Binmas dan Jajaran Kapolsek
Kasus penangkapan diduga mahasiswa USI di Aceh karena membawa ganja sempat menghebohkan publik. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa mahasiswa tersebut tertangkap saat hendak menyelundupkan barang haram tersebut ke luar daerah. Peristiwa ini tentu menjadi catatan hitam bagi nama baik kampus yang sudah lama berdiri di Kota Pematangsiantar.
Masyarakat sekitar juga menyuarakan keprihatinan mereka atas kasus ini. Sejumlah tokoh berharap pihak kampus tidak menutup mata dan segera berkoordinasi dengan aparat penegak hukum serta Badan Narkotika Nasional (BNNK) Pematang Siantar untuk melakukan langkah pencegahan. Tes urine massal dinilai menjadi langkah tepat sebagai bentuk keseriusan melawan narkoba.
Lebih lanjut, Simon Nainggolan menegaskan bahwa DPP LSM TOPAN RI siap mendukung penuh pihak Yayasan USI jika benar-benar berkomitmen dalam pemberantasan narkoba di lingkungan pendidikan.
“Kami tidak ingin mahasiswa lain ikut terjerumus. Harus ada tindakan nyata, bukan sekadar wacana,” katanya.
Desakan ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan kampus bebas narkoba. Jika USI berani mengambil langkah tegas, maka hal tersebut bisa menjadi contoh positif bagi perguruan tinggi lain di Sumatera Utara. Selain itu, langkah preventif ini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Yayasan USI belum memberikan keterangan resmi terkait desakan tersebut. Publik menunggu sikap tegas dari pimpinan kampus apakah benar-benar akan melaksanakan tes urine secara menyeluruh atau masih akan melakukan kajian lebih lanjut terkait teknis pelaksanaannya.
(Ricardo)




