Bantaeng, Sulsel – Mitrapolri.com |
Sejumlah kader partai politik kembali meramaikan seleksi pimpinan Baznas Bantaeng. Dari informasi yang dihimpun, sedikitnya tiga nama eks caleg Pemilu 2024 kini ikut bersaing memperebutkan kursi lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah tersebut.
Ketiganya adalah Syamsuddin, caleg PKS dari Dapil 4, H. Bohari, caleg Golkar dari Dapil 2, dan Irman Sato, caleg Golkar dari Dapil 3. Mereka dilaporkan telah lolos tahap tes tertulis dan wawancara, bahkan masuk dalam 10 besar nilai tertinggi.
“Ketiganya adalah caleg pada Pemilu 2024 lalu,” ungkap seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
Dari penelusuran, data itu terbukti benar mereka tercatat pernah maju di dapil masing-masing.
Menariknya, ketua tim seleksi kali ini adalah Wakil Bupati Bantaeng, H. Sahabuddin, yang juga mantan Ketua PKS Bantaeng. Saat ini, ia menjabat Ketua MPD PKS Bantaeng.
- BACA JUGA : Lapor Pak Kapolri! Batu Bara Diduga Berasal dari Tambang Ilegal Masuk Jakarta, Kerugian Negara Miliaran
- BACA JUGA : Demo di Aceh: Kapolda Aceh Temui Pendemo
- BACA JUGA : Lahan Ilegal Picu Kericuhan, Preman Bayaran Ayau Lukai Petani di Kampar
Diduga Langgar Regulasi
Meski begitu, keterlibatan para kader partai ini menuai sorotan. Berdasarkan Peraturan Baznas RI Nomor 1 Tahun 2019, syarat menjadi pimpinan Baznas adalah tidak menjadi anggota partai politik dan tidak terlibat dalam politik praktis. Ketentuan tersebut tercantum jelas pada Pasal 4 huruf g dan h.
Sumber menyebutkan, masuknya kader partai dalam seleksi Baznas bertentangan dengan regulasi itu.
“Seleksi Baznas seharusnya steril dari kepentingan politik,” tegasnya.
Seperti diketahui, Golkar dan PKS adalah partai pengusung pasangan M. Fathul Fauzi Nurdin – H. Sahabuddin pada Pilkada 2024 lalu, yang sukses mendudukkan usungannya sebagai kepala daerah. Beberapa waktu sebelumnya, kader PKS dan Golkar juga sempat bersaing dalam seleksi BUMD di Bantaeng.
Selain tiga eks caleg, ada pula dua nama lain yang ikut seleksi Baznas, yakni mantan komisioner KPU Bantaeng, Hamzar (mantan Ketua KPU) dan Agusliadi (eks Anggota KPU). Nama Agusliadi sendiri pernah menuai polemik saat terpilih sebagai komisioner, karena disebut-sebut sebagai kader PAN.
(ADV ARIS)