Sabang, Aceh – Mitrapolri.com |
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Sabang, Agus Halim, menyampaikan ucapan selamat dan dukungan penuh atas terpilihnya Salmawati, atau akrab disapa Bunda Salma, sebagai Ketua Umum IPSI Provinsi Aceh periode 2025–2029. Bunda Salma terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) IPSI Aceh yang digelar pada 13–14 September 2025 di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh.
Agus Halim yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Sabang mengatakan, terpilihnya Bunda Salma secara aklamasi menunjukkan adanya dukungan penuh serta kepercayaan besar dari seluruh pengurus IPSI kabupaten/kota se-Aceh.
“Saya dan rekan-rekan ketua umum IPSI kabupaten/kota di Aceh memandang Bunda Salma adalah sosok yang tepat memimpin IPSI Aceh periode 2025–2029. Beliau dikenal memiliki kepemimpinan yang baik, sosok yang ramah, energik, serta mampu menghadirkan gaya kepemimpinan tersendiri di tengah dunia pencak silat yang identik dengan keras dan selama ini hampir selalu dipimpin kaum laki-laki. Kehadiran seorang wanita cerdas dan menyejukkan di pucuk pimpinan IPSI Aceh tentu menjadi sejarah baru dan kebanggaan tersendiri,” ujar Agus Halim.
Seperti diketahui, Musprov IPSI Aceh 2025 dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua KONI Aceh, Drs. Bakhtiar Hasan, M.Pd., serta dihadiri langsung oleh Pengurus Besar IPSI, Laksamana Muda TNI (Pur) Djayeng Tirta S bersama Wakil Sekretaris Jenderal RH Bayu Syahjohan, yang turut memimpin jalannya sidang. Sebanyak 23 ketua umum IPSI kabupaten/kota se-Provinsi Aceh juga hadir dalam agenda penting ini.
- BACA JUGA : Kapolri Apresiasi Komunitas Ojol hingga Buruh Ikut Pulihkan Situasi Nasional
- BACA JUGA : 243 Personel Polda Kalteng, Siap Ikuti Seleksi Terpadu Pendidikan Pengembangan Karir Polri 2025
- BACA JUGA : ICMI Muda Sulsel Gandeng Pemprov, Perkuat Generasi Muda di Era Digital
Dalam pernyataannya, Agus Halim yang didampingi Bendahara IPSI Kota Sabang, Tgk. Alimuddin, S.Ag, menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh kepemimpinan Bunda Salma. Ia juga siap berkolaborasi dalam berbagai event pencak silat, khususnya jika Kota Sabang ditunjuk sebagai tuan rumah turnamen di tingkat Aceh maupun nasional.
“Bagi kami, setiap event atau turnamen yang digelar di Sabang tidak hanya menjadi sarana peningkatan prestasi atlet, tetapi juga menjadi bagian penting dalam mendukung pembangunan pariwisata. Dengan hadirnya turnamen silat di Sabang, para peserta sekaligus dapat mengenal potensi wisata Sabang, sehingga gaungnya semakin meluas ke daerah asal mereka,” jelasnya.
Agus Halim yang pernah menjadi atlet silat dari perguruan Persinas Asad Kota Lhokseumawe, kini aktif sebagai pembina di perguruan Persinas Asad Kota Sabang dan Persinas Asad Provinsi Aceh. Ia menekankan bahwa pencak silat tidak hanya dilihat sebagai olahraga beladiri, tetapi juga merupakan tradisi dan warisan budaya Aceh yang harus terus dilestarikan.
“Pencak silat adalah identitas budaya kita. Selain berupaya mengejar prestasi atlet yang saat ini masih tertinggal dibandingkan daerah lain di Nusantara, kita juga perlu bekerja keras untuk menjaga dan melestarikan silat sebagai warisan budaya bangsa,” tutup Agus Halim.
(Bukhari)