Banyumas, Jateng – Mitrapolri.com |
Wisata Pereng yang terletak di Desa Cilongok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, kembali menghadirkan suasana meriah dengan digelarnya Lomba Mancing Ikan Bawal. Kegiatan ini merupakan hasil garapan Unit Usaha Musik dan Studio OQINAWA, salah satu unit usaha di bidang hiburan dan entertemen.
Lomba yang berlangsung pukul 9.30 hingga pukul 12.00 diikuti oleh 40an peserta dari berbagai wilayah sekitar Banyumas. Suasana penuh keakraban dan semangat kompetisi terlihat sepanjang kegiatan berlangsung.
Dalam perlombaan, panitia menetapkan beberapa kategori pemenang, di antaranya Kategori Ikan Terberat dan Kategori Ikan dengan Benang/Pita Hadiah.
Untuk kategori 1 Ekor Terberat, para pemenang berhak mendapatkan hadiah uang tunai, tropi, dan sertifikat, masing-masing sebagai berikut:
Juara 1: memperoleh hadiah Rp 2.500.000, tropi, dan sertifikat.
Juara 2: memperoleh hadiah Rp 1.500.000, tropi, dan Sertifikat
Juara 3: memperoleh hadiah Rp 1.000.000, tropi, dan sertifikat.
Panitia juga menyiapkan kategori ikan dengan benang/pita hadiah, di mana peserta yang berhasil mendapatkan ikan dengan pita berwarna tertentu berhak atas hadiah uang tunai.
Namun hingga lomba berakhir, tidak ada satu pun peserta yang berhasil mendapatkan ikan berpita, yang memiliki hadiah tertinggi senilai Rp 500.000. Hal ini justru menambah rasa penasaran dan antusiasme peserta untuk mengikuti lomba berikutnya.
- BACA JUGA : BPP PAI Desak Polisi Segera Tangkap Advokat Palsu
- BACA JUGA : Lomba Mancing Lele Meriahkan HUT TNI ke-80 di Kolam Pemancingan Mitra Jaya 2 Sokaraja bersama LSM Harimau
- BACA JUGA : Upacara Pemakaman Alm. Ipda Omar Rustafa, Polresta Palangka Raya beri Penghormatan Terakhir
Pengelola wisata Dodo menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyalurkan hobi memancing, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dan memperkenalkan potensi wisata Pereng
pantauan awak media di lokasi Wisata Pereng pada hari yang sama menunjukkan bahwa suasana kawasan wisata tampak relatif sepi pengunjung, meskipun bertepatan dengan hari libur.
Kondisi ini diduga karena minimnya sarana dan prasarana pendukung yang bermanfaat bagi wisatawan, terutama bagi kalangan pelajar dan keluarga yang mencari wahana edukatif maupun fasilitas rekreasi tambahan.
Dari beberapa wahana permainan anak dan dewasa hanya kolam renang yang diminati wisatawan. Selain itu, pihak pengelola wisataPereng tampaknya kurang memberikan respon positif terhadap awak media yang mencoba melakukan konfirmasi dan wawancara terkait kondisi serta rencana pengembangan kawasan wisata tersebut.
Keterbatasan fasilitas dan kurangnya komunikasi publik ini dinilai dapat memengaruhi minat masyarakat untuk berkunjung, sehingga perlu perhatian lebih dari pengelola maupun pihak desa agar Wisata Pereng dapat Bu berkembang dan menjadi destinasi unggulan di wilayah Cilongok.
(Budi Santoso)