Purbalingga, Jateng – Mitrapolri.com|
Kepemimpinan Bupati Fahmi kembali jadi sorotan. Alih-alih menyatukan, kebijakan yang diambil justru dianggap blunder dan mengecewakan rakyat. Masyarakat yang semakin cerdas kini menilai, janji-janji besar Fahmi hanya tinggal omongan.
Dalam forum resmi, Fahmi bahkan sempat menyebut aspirasi pembangunan seolah hanya dari dua legislator PKS. Pernyataan ini dianggap menyinggung partai-partai lain dan menimbulkan kesan Fahmi lebih menjadi bupati kelompok, bukan bupati seluruh Purbalingga.
Janji Rp1 juta per RT, satu mobil per desa, 10.000 lapangan kerja, hingga jalan alus masih jauh dari kenyataan. Lemahnya lobi anggaran membuat program pembangunan mandek, sementara kebutuhan daerah mencapai triliunan rupiah.
- BACA JUGA : Ratusan Ribu Anggota Elang 3 Hambalang Ultimatum: Wadirut Agrinas Harus Mundur atau Dipaksa Turun!
- BACA JUGA : Buron 6 Bulan, Remaja Gowa Ditangkap Usai Gondol Ayam Bangkok senilai Rp 20 Juta
- BACA JUGA : Polres Nagan Raya Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Gelar Zikir, Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim
Tokoh masyarakat hingga aktivis pemuda menilai, Fahmi terjebak lingkaran tim yang salah memberi masukan. Bukannya memperkuat wibawa bupati, justru membuat arah kebijakan amburadul dan visi-misi terancam gagal total.
“Rakyat tidak bisa dibodohi. Janji yang tidak terbukti hanya akan melahirkan kekecewaan,” tegas seorang aktivis muda Purbalingga.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan hanya visi dan misi yang gagal terwujud, tetapi Purbalingga berisiko mundur lebih jauh dibanding periode sebelumnya.
(Budi Santoso)