Aceh Tamiang, Aceh – Mitrapolri.com
Pelaksanaan Bimtek Peningkatan Ketahanan Pangan bagi Perangkat Desa dan Pengurus Kelompok Tani se-Aceh Tamiang, terkesan saling buang badan. Sebesar Rp 12juta-per Desa digelontorkan. Para datok “Saya Tidak Tau Apapun”
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pusat Kajian Potensi Indonesia (PUSKAPI) dengan tema “Peningkatan Ketahanan Pangan bagi Perangkat Desa dan Pengurus Kelompok Tani se-Aceh Tamiang” mendapat sorotan dari berbagai pihak, bahkan hingga gunjang-ganjing dari beberapa keterangan yang bertolak belakang bak umpama “Lempar Batu Sembunyi Tangan,
Namun lokasi pelaksanaan Bimtek tahun ini (2022) berpindah ke hotel Kimaya Braga Bandung dengan besaran anggaran Rp.12.000.000,. (Dua Belas Juta Rupiah) setiap Desa untuk peserta yang mau berangkat bimtek ke Bandung.
Anehnya”, Saat dikonfirmasi awak media, beberapa oknum Datok dengan jujur menjelaskan bahwa, adanya indikasi paksaan pihak terkait Selain itu terkesan ada intervensi dari sejumlah pihak yang di sampaikan oleh ketua forum kepada para Datok jika tidak ikut serta dalam kegiatan Bimtek Ke Bandung
Kepala Dinas DPMPPKB saat di konfirmasi awak media mengatakan bahwa pelaksana bimtek pihak ketigalah. Dan mencoba mengkonfirmasi pihak lembaga PUSKAPI lewat seluler WhatsApp tidak ada jawaban sama sekali.
- BACA JUGA : Kapolres Tanggamus Secara Mendadak Test Urine Seluruh Kapolsek Jajaran
- BACA JUGA : Tim Penyidik Kejari Sabang Menggeledah Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Sabang
- BACA JUGA : Tingkatkan Harkamtibmas, Satlantas Polres Bangka Barat Laksanakan Patroli Rutin
Bahwa Lembaga Pelaksana Bimtek telah salah memaknai Pesan dari Presiden Republik Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Menteri Desa PDTT melalui Peraturan Presiden Nomor. 104 Tahun 2021, Peraturan Menteri Keuangan Nomor. 190/PMK.07/2021 Tentang Pengelolaan Dana Desa dan Permendesa PDTT Nomor. 7 Tahun 2021 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022, yang dimaksud 20 % Penggunaan Dana Desa untuk Program Ketahanan Pangan Nabati dan Hewani disana adalah untuk biaya belanja dalam program tersebut, bukan untuk Bimtek, karena Bimtek ini ada dananya tersendiri yang dialokasikan dari Dana Desa.
Lagipula Program Bimtek seperti ini juga tidak layak dilaksanakan di Bandung, dalam hal Ketahanan Pangan Baik Nabati Maupun Hewani justru bertumpu dari daerah lain di Luar Bandung, kenapa tidak dilaksanakan di Aceh Tamiang saja dengan mengundang para ahli dari luar, jadi tidak terjadi pemborosan Dana Desa .
Jadwal keberangkatan bimtek ke Bandung 24 AUG KNO CGK IU 899 jam 06.45 – 09.05 Super air jet
1. Kecamatan karang baru Datok dan perangkat 53 peserta
2. 24 AUG KNO CGK JT 301 jam 07.30 – 09.50 Lion Air Kecamatan Rantau, Kuala Simpang Seruway 46 peserta.
3. 24 AUG KNO CGK IU 945 jam 07.45 – 10.05 super Air jet Kecamatan Bendahara. Kejuruan Muda. Sekerak. Bandar pusaka. Tenggulun. 86 peserta
24 AUG KNO CGK IU 945 jam 07.45 – 10.05 Super air jet Kecamatan Manyak Payed. Tamiang hulu Datok perangkat Banda mulia 63 peserta
Total jumlah peserta 248
Ditetapkan sebagai peserta Bimtek. Pertanyaannya” Ada Apa dan Siapakah peserta sebenarnya yang diwajibkan mengikuti Bimtek.
(DEDY SITOMPUL)