Simalungun, Sumut – Mitrapolri.com|
Aksi balap liar di Kecamatan Ujung Padang kembali memakan korban. Seorang pengendara bernama Boru Panggabean terjatuh ketika melintas di Jalan Lintas Kecamatan Ujung Padang, tepatnya di Simpang Pocong, pada Selasa (16/09/2025). Insiden itu terjadi akibat korban berusaha menghindari sekelompok remaja yang sedang melakukan balap liar.
Suami korban yang ditemui kru media menuturkan, istrinya terjatuh karena tiba-tiba dari arah berlawanan muncul beberapa sepeda motor yang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Kondisi jalan yang ramai membuat korban kehilangan kendali hingga mengalami kecelakaan.
“Lokasinya tidak jauh dari pos polisi Ujung Padang, tapi sayangnya kantor kapolpos itu tidak pernah ada yang piket,” ujar sang suami dengan nada kecewa. Jumat (19/09/2025).
Menurut keterangan warga, aksi balap liar di Kecamatan Ujung Padang sudah lama meresahkan. Ada dua titik yang sering dijadikan arena, yakni di jalan menuju Kampung Petani dari arah Wisma Kebun, dan di Simpang Pocong menuju Pondok AFD III. Kedua lokasi tersebut sering menjadi ajang balap liar pada malam hingga dini hari.
Suami korban berharap aparat kepolisian segera mengambil tindakan tegas.
- BACA JUGA : PLN UP3 Pematangsiantar Gelar Sosialisasi Keselamatan Ketenagalistrikan di Universitas Simalungun
- BACA JUGA : Polres Bitung Klarifikasi Kasus Dugaan Perundungan Pelajar SMK yang Viral di Medsos
- BACA JUGA : Geger di BTP Makassar! Mahasiswi Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Kos
“Kami meminta Polres Simalungun bersama pemerintah kabupaten menertibkan balap liar ini. Sudah banyak warga yang terganggu dan kali ini istri saya jadi korban,” ungkapnya.
Balap liar sendiri tidak hanya membahayakan para pelaku, tetapi juga pengguna jalan lain yang tidak tahu menahu. Selain itu, kebisingan suara knalpot dan kerumunan massa di pinggir jalan juga sering mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Kondisi ini semakin ironis mengingat lokasi balap liar hanya berjarak tidak jauh dari kantor polisi sektor Ujung Padang. Namun, warga menilai kehadiran aparat di lapangan masih minim sehingga para remaja bebas melakukan aksi berbahaya tersebut.
Masyarakat menilai perlu adanya langkah serius dari aparat kepolisian, baik melalui patroli rutin, penertiban, maupun operasi gabungan. Tindakan hukum juga dinilai penting untuk memberikan efek jera kepada para pelaku balap liar.
Dengan adanya kejadian ini, warga berharap Polres Simalungun bersama Bupati Simalungun segera duduk bersama untuk mencari solusi.
“Jangan tunggu ada korban jiwa, sekarang sudah ada yang jatuh dan terluka. Kami mohon agar balap liar di wilayah hukum Polsek Bosar Maligas segera ditindak,” pungkas suami Boru Panggabean.
(Ricardo)