Banda Aceh, Aceh – Mitrapolri.com |
Suasana sidang di Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA kembali memanas. Hari ini saat enam delegasi terbaik dari Komunitas Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (KPS FH USK) memasuki babak lanjutan Internal Moot Court Competition (IMCC) 2025. Setelah aksi spektakuler di hari pertama, babak kedua ini tidak kalah menegangkan dengan argumen hukum yang tajam, dramatisasi persidangan yang memikat, dan kejutan-kejutan di ruang sidang yang membuat dewan juri terpaku.
Hari kedua IMCC 2025 menjadi puncak penentuan nasib bagi para delegasi. Dengan mengangkat isu Tindak Pidana Korupsi dalam pengadaan alat kesehatan yang sangat relevan dan penuh intrik, para peserta tak hanya diuji secara teknis beracara, namun juga kemampuan menyampaikan strategi hukum secara logis dan persuasif.
Ketua Departemen MootCourt KPS FH USK Zakiul Imar, Minggu (01/06/25) menyampaikan, Hari kedua perlombaan IMCC berjalan sangat apik.
“Banyak Delegasi yang mendapatkan pujian dari juri mengenai simulasi persidangan yang mereka tampilkan. Berbagai macam ilmu baru juga disampaikan oleh juri yang membuat para peserta sangat antusias dalam IMCC tahun ini”, ungkapnya.
Perjalanan IMCC Ke X sangatlah luar biasa, semua delegasi sudah menampilkan semua kemampuannya secara maksimal dan semoga usaha yang diberikan akan mendapatkan hasil yang sesuai dan terbaik juga. Tetaplah semangat dan percaya proses karena usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.
- BACA JUGA : Wachjono Pamit dari Regional CEO BSI Aceh karena Purna Bakti, Tinggalkan Berbagai Prestasi Gemilang
- BACA JUGA : Event Bogor Hujan Trail 2025 Resmi Dibuka
- BACA JUGA : Opening Ceremony IMCC KPS FH USK 2025 Resmi Dibuka, Perebutkan Piala Bergilir untuk Pertama Kalinya
Dari keenam delegasi yang tampil, masing-masing menunjukkan kekuatan tersendiri, mulai dari pemanfaatan argumen yang tajam, dramatik persidangan yang hidup, hingga taktik membangun kredibilitas saksi yang mengundang decak kagum. Kompetisi pun tidak hanya dinilai dari keberkasan dan alur persidangan, tetapi juga pada aspek kreativitas dan penghayatan peran.
Para peserta menunjukkan bahwa mereka telah melalui proses latihan yang intensif dan mendalam. Seluruh delegasi patut bangga atas perjuangan mereka, dan siapa pun yang keluar sebagai juara, itu adalah cerminan dari usaha luar biasa yang telah mereka tanamkan.
Hari kedua ini juga sekaligus menjadi penentuan akhir perolehan nilai yang akan menentukan posisi juara, peran terbaik, dan penghargaan berkas terbaik yang akan diumumkan dalam Internal Night pada 3 Juni 2025 mendatang. Tidak sedikit yang menantikan, siapa delegasi yang akan memboyong gelar prestisius Juara I IMCC 2025.
Dengan semakin tingginya tensi dan kualitas kompetisi, satu hal yang pasti: IMCC 2025 tidak hanya sekadar lomba peradilan semu, tetapi medan pelatihan nyata bagi para gladiator hukum masa depan.
(Haliza Meisarah)




