Banda Aceh, Aceh – Mitrapolri.com |
Ketua Lembaga Investigasi Negara (LIN) Aceh, Bukhari merasa bingung dan heran terkait adanya anggaran di Dinas Pendidikan Aceh, dengan skala besar sampai puluhan miliar rupiah untuk pengadaan tong sampah dan lampu tenaga surya, dan pengamat masyarakat Aceh menjadi tanda tanya,
ini harus kita pertanyakan dan harus coba diperiksa oleh pihak terkait, mengapa dan ada apa atau siapa yang punya anggaran puluhan miliar tersebut, jangan-jangan Dinas Pendidikan Aceh hanya sebagai tempat penitipan dana Pokir dewan puluhan miliar tersebut yang khusus pengadaan tong sampah dan lampu tenaga surya.
Beberapa hari belakangan ini sangat di hebohkan di medsos dan media online terkait adanya anggaran puluhan miliar rupiah atas pengadaan tong sampah dan lampu tenaga surya.
- BACA JUGA : Pokir yang Tidak Tepat Sasaran Menggerogoti Dana Pendidikan Aceh Mencapai Puluhan Milyar Rupiah
- BACA JUGA : Peringatan Hari Otonomi Daerah XXIX, Bupati Nagan Raya Komitmen untuk Terus Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
- BACA JUGA : Kapolri Buka Jambore Karhutla, Ajak Anak Muda Masyarakat Jaga dan Lestarikan Lingkungan
Ketua LIN Aceh sangat menyayangkan jika ini benar-benar di laksanakan dengan pembelian tong sampah dan lampu tenaga surya sampai puluhan miliar rupiah tersebut. Disebabkan pengadaan barang tersebut belum cocok dibeli pada saat kondisi ekonomi keuangan yang kurang baik-baik saja.
Ketua LIN mengatakan, lebih baik di alihkan ke hal yang lebih penting, seperti ke sekolah atau lain nya, untuk apa harus dipaksakan pembelian tong sampah dan lampu tenaga surya.
“Jangan semata-mata dengan adanya pengadaan tersebut, terkesan akan mendapat keuntungan yang lebih besar, ini akan menjadi bumerang buat Kadis Pendidikan Aceh yang jika pengadaan tersebut adalah benar-benar titipan Pokir dewan, semoga Martunis tidak terjebak seperti pengadaan Westafeel sebelumnya”, harap Bukhari.
(Red/tim)