Medan, Sumut – Mitrapolri.com
Ratusan mahasiswa yang tergabung di Cipayung Plus Kota Medan demo di depan Mapolda Sumut Kamis (6/4/23) sekira pukul 11.00 WIB.
Cipayung Plus Kota Medan yang terdiri dari PMKRI, IMM, Himmah, Kammi, Kahmi, PMII, GMNI dan GMKI bergerak dari Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan Sisingamangaraja Medan sebagai titik kumpul bergerak menuju Mapolda Sumut menggunakan sepeda motor dan mobi pickup yang lengkap dengan pengeras suara.
Sampai di depan Mapolda Sumut yang dijaga puluhan personel Polda Sumut, Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Medan, Astuti Siregar dalam orasinya meminta agar Polda Sumut turun tangan dan menindaklanjuti laporan dugaan terjadi ketidakadilan kasus yang di tangani oleh Polsek Delitua, Polrestabes Medan.
Mereka meminta Polda Sumut segera mengusut dugaan tindak pidana penganiayaan anak sesuai dengan bukti laporan polisi STTLP/B537/II/SPKT Polrestabes Medan.
“Sudah berbulan-bulan laporan ini dibuat, tapi tidak ada menemukan titik terang. Bahkan pelaku penganiayaan masih berkeliaran. Kami minta Kapolda Sumut copot Kapolrestabes Medan dan Kapolsek Delitua,” kata Astuti Siregar.
Disebutkan Astuti, kasus penganiyaan itu bukan menimpa anak saja, tetapi juga keluarga korban. Ayah dan kakak korban juga dianiaya oleh pelaku, namun belum ada tindak lanjutnya.
“Untuk itulah kami kemari. Kami meminta agar polisi memberikan keadilan kepada keluarga korban. Tangkap pelakunya. Kami dari Cipayung Plus Kota Medan meminta ketegasan pihak kepolisian,” serunya.
- BACA JUGA : HUT ke-5 Tahun, Info Aceh Timur Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim
- BACA JUGA : Antisipasi Kejahatan di Sungai Musi, Ditpolairud Polda Sumsel Gelar Razia
- BACA JUGA : SPJ Pekon Kelungu Diduga Fiktif, Ini Kata Camat dan Inspektorat
Sementara itu, Ketua GMNI Kota Medan, Andreas Silalahi meminta agar Kapolrestabes Medan memberikan atensi atas kasus itu.
“Kasus ini menimpa anak di bawah umur, kasus ini harus menjadi perhatian khusus. Sudah dua bulan berjalan, tapi pelaku belum ditangkap. Ini korbannya anak di bawah umur. Seharusnya mendapatkan atensi. Kasus ini penuh kejanggalan,” ucapnya.
Selain kasus itu, Cipayung Plus juga menyoroti kasus dugaan penggelapan pajak yang terjadi di Kabupaten Samosir.
“Usut tuntas aktor utama penggelapan pajak kendaraan bermotor di Polres Samosir dan mendesak Kapolda Sumut menuntaskan persoalan Kamtibmas di wilayah hukum Polda Sumatera Utara,” tegasnya.
Setelah melakukan aksi orasi, massa diterima oleh Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda.
“Terima kasih kepada teman-teman dari Cipayung Plus yang melakukan aksi orasi. Untuk kasus yang terjadi di Polsek Delitua. Itu akan saya tuntaskan dalam tempo 3 ×24 jam. Saya janji itu,” tegasnya.
Usai mendengarkan jawaban Kapolrestabes Medan, ratusan mahasiswa kemudian membubarkan diri secara teratur sekira pukul 16.00 WIB
(T77)