Makassar, Sulsel – Mitrapolri.com |
Enam hari penuh ketegangan akhirnya berakhir bahagia. Bocah perempuan asal Makassar, Bilqis, yang sempat dilaporkan hilang secara misterius, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di Provinsi Jambi. Di balik kabar bahagia itu, tersimpan kisah luar biasa tentang ketulusan dan kegigihan aparat kepolisian memburu para pelaku hingga ke pelosok Jambi.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengungkapkan, begitu menerima laporan dari orang tua korban, dirinya langsung memerintahkan Polrestabes Makassar untuk bergerak cepat tanpa jeda.
“Ini tanggung jawab kita sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Saya bilang, kejar sampai dapat — ke ujung dunia pun kita kejar! Jangan kembali ke Makassar sebelum korban dan pelaku ditemukan,” tegasnya penuh semangat, Senin (10/11/2025).
Perintah itu menjadi bara semangat bagi jajaran Polrestabes Makassar. Tim khusus dikerahkan siang dan malam, menembus berbagai daerah, menelusuri setiap petunjuk kecil yang mengarah pada keberadaan Bilqis. Hingga akhirnya, Sabtu (8/11/2025) malam, jejak para penculik terlacak di Kabupaten Merangin, Jambi. Operasi penyelamatan pun digelar dengan cepat dan hati-hati, Bilqis berhasil diamankan dalam keadaan selamat.
- BACA JUGA : Kenang Jasa Pahlawan, Polresta Palangka Raya Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-80
- BACA JUGA : Kenang Jasa Pahlawan, Polda Kalteng Gelar Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Sanaman Lampang
- BACA JUGA : Peringati Hari Pahlawan, Kapolda Kalteng Beri Penghargaan 7 Personel dan 3 Satker Berprestasi
“Alhamdulillah, kerja keras rekan-rekan di lapangan membuahkan hasil. Ini juga berkat dukungan pembinaan fungsi teknis dari Ditkrimum,” ujar Djuhandhani dengan nada haru dan bangga.
Tak lama setelah Bilqis berhasil diselamatkan, polisi menangkap empat orang tersangka yang diduga kuat sebagai otak dan pelaku penculikan. Mereka adalah SY (30) warga Makassar, NH (29) asal Sukoharjo, serta dua warga Merangin, MA (42) dan AS (36).
Keempatnya dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Senin (10/11/2025). Mengenakan baju tahanan oranye dan masker, mereka hanya bisa menunduk malu dengan tangan terikat borgol plastik. Para pelaku, tiga di antaranya perempuan berambut panjang dan satu pria berambut pendek, digiring petugas dengan langkah tertib menuju ruang tahanan.
Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa komitmen dan ketulusan aparat kepolisian tidak berhenti di meja laporan. Mereka bertarung melawan waktu, menempuh ribuan kilometer demi menyelamatkan satu nyawa kecil yang tak berdaya.
(MA)




