Subulussalam, Aceh – Mitrapolri.com
Kekerasan terhadap wartawan dan pelecehan profesi kembali terjadi, peristiwa tersebut dialami salah seorang pewarta media online brasnews.net, saat meliput di jalan Nyak Adam Kamil Desa Subulussalam Utara, kecamatan Simpang Kiri kota Subulussalam, Senin 17 /4/2023.
Oknum pemuda berambut cepak tersebut jelas-jelas melanggar pasal 18 ayat 1 UU Pokok Pers Nomor 40 Tahun 1999 karena menghalangi dan atau menghambat wartawan dalam melaksanakan tugasnya, ancaman pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak 500 juta rupiah.
Kejadian berawal saat awak media sedang meliput keramaian di jalan Nyak Adam Kamil, tiba-tiba sebuah sepeda motor bernomor polisikan dinas (plat merah), yang di kendarai seorang pemuda berambut cepak, mengeber – ngeber (mengas-gas) sepeda motornya di hadapan awak jurnalis.
Lalu ditanyakan oleh seorang jurnalis kepada pengendara sepeda motor tersebut, “kenapa dengan abang,” tanpa basa basi pemuda tersebut langsung memarkirkan sepeda motornya lalu mendatangi salah seorang awak media dan melarang untuk merekam kejadian tersebut, bahkan oknum pemuda yang belum diketahui identitasnya tersebut mencoba merampas handphone dan mencekik leher wartawan tersebut.
- BACA JUGA : Ciptakan Rasa Aman, Tim PRC Polresta Banyumas Patroli Sholat Tarawih
- BACA JUGA : Pengurus Pemuda Gampong Krueng Ceuko Buka Puasa bersama dan Santuni Anak Yatim
- BACA JUGA : Polsek Parongil Ikut Serta Menghadiri Rapat Optimalisasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif Dalam Penanggulan Stunting
Bahkan sebelum beranjak pergi, oknum pemuda tersebut mengacam wartawan dengan mengunakan bahasa daerah, yang artinya,” jangan kau coba-coba lapor polisi, kucari dan kubunuh kau nanti,” setelah mengeluarkan kata-kata ancaman terhadap wartawan, oknum pemuda tersebut pergi meninggalkan tempat kejadian.
Merasa tidak terima atas perlakuan dan ancaman tersebut, wartawan brasnews,net, melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Simpang Kiri, guna melaporkan kekerasan yang dialami dan memohon perlindungan atas ancaman yang ditujukan kepadanya.
Bukti berupa video juga diserahkan kepada pihak kepolisuan, guna menindaklanjuti kejadian tersebut. Dalam rekamanan video tersebut, sangat jelas ada upaya menghalang-halangi tugas wartawan yang tertuang dalam UU Pers No 40 tahun 1999.
(FADLI)