Ende, NTT – Mitrapolri.com
Diduga menggelapkan Anggaran Dana Desa ratusan juta rupiah saat masih menjabat sebagai Kepala Desa, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ende berhasil menangkap dan menahan mantan Kepala Desa Wewaria, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende – NTT yang berinisial VN, kemarin (Senin/9/01/23) Pukul 12.00 WITA.
Terdapat temuan kelebihan pembayaran pada suplayer pembangunan gedung PAUD Maumeri sebesar Rp.78,8 juta lebih dan belanja fiktif pada pembangunan rabat jalan sebesar Rp. 90,6 juta lebih sehingga total keseluruhan kerugian negara sebesar Rp.169,5 juta lebih, dalam pengakuannya, tersangka mantan kades tidak transparan dalam pengelolaan dana Desa.
Atas perbuatannya VN mantan kades Wewaria diancam dengan pasal 2 ayat (1), pasal 3 Juncto pasal 18 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.
Kasat Reskrim Polres Ende Iptu. Yance Y Kadiaman, S.H Mengatakan Dana tersebut digunakan untuk dua kegiatan pembangunan fisik yang tidak dilaksanakan sampai selesai antara lain pembangunan gedung PAUD di Dusun Maumeri dan pembangunan jalan rabat di Dusun Paupanda l, Desa Wewaria saat yang bersangkutan masih menjabat Kades antara tahun 2013- 2018.
“Tersangka diancam penjara paling singkat 4 paling lama 20 tahun penjara, atas perbuatanya yang bersangkutan kami tangkap dan tahan untuk 20 hari kedepan untuk memperlancar proses penyidikan,” tambah Kasat Reskrim Polres Ende.
- BACA JUGA : Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Dunia di Wisma, Personel Polres Lhokseumawe Datangi TKP
- BACA JUGA : Kapolres Dairi Pimpin Apel Purna Bhakti Personil Polres Dairi
- BACA JUGA : Ciptakan Kamseltibcar Lantas Yang Kondusif, Sat Lantas Polres Bangka Barat Rutin Laksanakan Patroli Malam Hari
Selain itu, yang bersangkutan dalam menentukan suplayer atau pihak ketiga dalam pelaksanaan pembangunan fisik juga tidak membentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dan tidak melibatkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) pada tahun 2018, Desa Wewaria menerima alokasi Dana Desa sebesar Rp. 1,2 miliar lebih. Bahkan Ia memegang sendiri keuangan tanpa tanpa melibatkan Kaur Keuangan.
“Jadi dana itu setelah dicairkan dari Bank yang bersangkutan langsung memegang dan tidak menyerahkan uang kepada bendahara. Tidak melibatkan para pihak dalam pengelolaan keuangan dan kegiatan, menunjuk suplayer secara lisan untuk melaksanakan kegiatan. Menggunakan keuangan untuk kepentingan pribadi, bersenang-senang ke tempat hiburan malam,” tutupnya.
Sumber : Detikdata
(MEYDI SIMON LEGIFANI)