Nagan Raya, Aceh – Mitrapolri.com
Kecamatan Tripa Makmur saat ini menghadapi masalah serius terkait abrasi sungai yang mengancam keberlangsungan akses jalan.
Pemerintah sebelumnya telah mengalokasikan dana sebesar 20,8 Milyar untuk penanganan ini, namun sampai saat ini belum ada tindakan yang nyata dilakukan untuk mengatasi hal ini.
Situasi ini telah menyebabkan akses jalan antar desa terputus, memaksa masyarakat menggunakan akses kebun warga sebagai jalur transportasi. Namun, akses ini ditutup oleh pemilik kebun pada Selasa (04/07/23), setelah perjanjian yang ditetapkan berakhir pada Maret 2023.
Kondisi jalan yang mengalami abrasi sungai telah menciptakan tantangan yang signifikan bagi masyarakat setempat. Kebutuhan dasar seperti transportasi dan mobilitas menjadi terhambat akibat penutupan jalur utama.
Masyarakat sekarang menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan sumber daya lainnya. Dalam beberapa bulan terakhir, kebun warga telah menjadi satu-satunya alternatif untuk menjaga konektivitas, namun dengan pemilik kebun memblokir akses tersebut, masyarakat kini terancam terisolasi.
Armi Maulizar, Ketua Umum Komunitas Mahasiswa Tripa kepada awak media mengatakan terkait kondisi ini.
“Kami sebagai Mahasiswa Tripa merasa prihatin dengan kondisi jalan di Kecamatan Tripa Makmur yang semakin memburuk akibat abrasi sungai. Meskipun pemerintah telah mengalokasikan dana yang signifikan untuk penanganan ini, kami belum melihat tindakan yang cukup dilakukan untuk memulihkan akses jalan yang vital bagi masyarakat”, ucapnya.
- BACA JUGA : Kapolres Samosir Dampingi Ketua Bhayangkari Gelar Tanam Pohon di Si Ogung – Ogung
- BACA JUGA : 4O Desa di Nagan Raya Gelar Pilkades Tahap III
- BACA JUGA : Ketua BAS: Penjabat Kepala Daerah Harus Memahami Aceh
Armi Maulizar menambahkan, “Kami meminta kepada pemerintah Nagan Raya agar segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah ini, meskipun jalan ini tanggung jawab provinsi tapi Pemerintah Daerah jangan terkesan berpangku tangan, Keterlambatan penanganan ini telah menimbulkan dampak sosial yang serius bagi masyarakat kami. Akses yang terputus dan pemblokiran akses jalur alternatif oleh pemilik kebun hanya memperparah kondisi yang sudah sulit ini. Kami membutuhkan tindakan segera untuk mengatasi abrasi sungai dan memastikan akses jalan yang aman dan terhubung bagi masyarakat Tripa Makmur”, ujar Armi Maulizar.
Sementara itu sejumlah warga masyarakat Kecamatan Tripa Makmur mendukung seruan dari Komunitas Mahasiswa Tripa dan mengajak semua pihak terkait untuk segera bertindak. Masyarakat Tripa Makmur tidak dapat lagi menunggu.
Kesejahteraan mereka tergantung pada akses yang aman dan terhubung. Kita harus bersatu untuk memastikan penanganan segera kondisi jalan yang terkena abrasi sungai di Kecamatan Tripa Makmur. Ini bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi juga masalah kesejahteraan dan hak asasi manusia bagi masyarakat setempat.
Kami meminta pemerintah untuk mengambil langkah konkret dan segera melaksanakan proyek rehabilitasi jalan sesuai dengan alokasi dana yang telah disediakan. Keterlambatan penanganan ini telah menyebabkan penderitaan dan kesulitan bagi masyarakat Tripa Makmur, dan hal ini tidak dapat lagi diabaikan.
Selain itu, kami mendesak pemerintah untuk menjalin komunikasi yang intensif dengan pemilik kebun yang telah memblokir akses jalan alternatif. Kerjasama yang adil dan berkelanjutan perlu didorong agar akses jalan tetap terbuka dan masyarakat tidak terisolasi.
Armi Maulizar juga menambahkan, Kami sebagai Komunitas Mahasiswa Tripa siap memberikan dukungan penuh dalam upaya penanganan kondisi jalan yang terkena abrasi sungai di Kecamatan Tripa Makmur. Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan.
“Kami mengharapkan tanggapan dan tindakan segera dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait. Kecamatan Tripa Makmur membutuhkan perhatian dan aksi nyata untuk memulihkan akses jalan dan mencegah dampak sosial yang lebih lanjut bagi masyarakat”, tutupnya.
(T. RIDWAN)