Aceh Utara, Aceh – Mitrapolri.com
Sembilan orang Imigran Etnis Rohingya ditemukan masyarakat berkeliaran dengan berjalan kaki di Gampong Ranto Kecamatan Nibong, Aceh Utara pada Kamis malam (28/12/2023), 4 lelaki dan 5 perempuan itu lantas diamankan warga ke balai desa setempat.
Keberadaan sembilan etnis rohingya itu lantas membuat Masyarakat setempat semakin ramai mendatangi lokasi dan menimbulkan kekisruhan dikalangan warga yang tidak menginginkan keberadaan imigran gelap itu di kampung mereka.
Kapolres Aceh Utara AKBP Deden Heksaputera S, S.I.K menyampaikan kesembilan orang etnis rohingya yang diamankan masyarakat itu semuanya ditemukan memakai gelang kuning UNHCR.
- BACA JUGA : Polrestabes Medan Ungkap 14 Kasus Menonjol Sepanjang 2023
- BACA JUGA : Kapolres Dairi Beri Bingkisan ke Petugas Pos Yan dan Pos Pam, Himbau Siap Siaga Jelang Puncak Arus Mudik
- BACA JUGA : Jonniadi, SE Minta Restu SBY untuk Bertarung di Pilkada 2024
“Mereka kabur dari kamp pengungsian di wilayah Pidie, dari hasil penyelidikan kami mereka berencana akan pergi ke dumai,” ungkap AKBP Deden Heksaputera.
Ia menilai lemahnya pengawasan oleh pihak UNHCR yang bertanggung jawab terhadap imigran rogingya. Menurutnya UNHCR ternyata tidak mampu mengelola dan mengawasi imigran rohingya, sehingga mereka bisa kabur dan lari dari penampungan, sehingga sangat rawan menimbulam terjadinya konflik.
“Saat ini kesembilan etnis rohingya ini sudah dibawa oleh warga dengan pengamanan oleh Polres Aceh Utara ke kamp penampungan awal mereka di pidie,” ungkap Kapolres AKBP Deden Heksaputera.
(SAYED)