Aceh Barat, Aceh – Mitrapolri.com
Akibat Satu Unit kapal penyedot emas hanyut dan Diduga Turut Menghantam Satu Unit Jembatan Gantung Penghubung Antar Desa di Sungai Mas, Aktivis Aceh Barat angkat bicara.
Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat Edy Syah Putra, Kamis (06/07/23) mendesak Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk mendalami perihal kejadian satu unit kapal kerok emas atau lazim disebut sebagai “kapai beijing” oleh masyarakat di Kecamatan Sungai Mas dan Woyla Timur yang telah hanyut dan diduga turut menghantam satu unit jembatan gantung antar desa di Kecamatan Sungai Mas.
“Bahwa dari informasi yang kami dapatkan baik via media dan juga keterangan masyarakat, disebutkan kejadian hanyutnya jembatan dan kemudian turut menghantam satu unit jembatan gantung tersebut terjadi sudah beberapa hari yang lalu. Disebutkan jembatan gantung yang terkena hantaman kapal sedot emas tersebut adalah penghubung antar desa yaitu Desa Kajeung dan Tungkop, Dari rekaman video yang didapatkan, beberapa konstruksi jembatan mengalami rusak”, papar Edy.
Hal ini juga dibenarkan oleh Keuchik Desa Kajeung, Suhardi yang menjelaskan kepada awak media, disebutkan, akibat hantaman dari kapal tersebut, jembatan gantung menjadi miring, tiang penyangga juga patah dan mengakibatkan terganggunya aktifitas atau lalu lintas masyarakat yang menggunakan jembatan tersebut.
Atas hal ini, Kami mendesak agar Dinas ESDM Provinsi, Pemkab Aceh Barat melalui instansi terkait untuk segera turun ke lokasi dan menyelidiki peristiwa ini. Bahwa akibat hanyutnya kapal beijing tersebut telah mengakibatkan kerugian kepada masyarakat, dimana adanya jembatan yang menjadi penghubung menjadi rusak dan tentunya saja kami mengkhawatirkan keselamatan bagi pengguna yang menggunakan jembatan tersebut sebagai sarana transportasi antar desa!
- BACA JUGA : Lantik 286 Bintara Baru, Kapolda Sulsel: Jadilah Teladan Bagi Masyarakat
- BACA JUGA : Anak Yatim Piatu Asal Minut ini Dilantik Wakapolda Sulut Jadi Polisi Berpangkat Bripda
- BACA JUGA : Sat Reskrim Polres Samosir Tangkap PS, Pelaku Cabul Anak Dibawah Umur
Kedua, kami meminta agar Dinas ESDM dan pemerintah daerah untuk menelusuri kepemilikan kapal tersebut dan meminta pertanggungjawabannya! Bahwa kami melihat, tentunya ada pihak yang harus dimintakan pertanggungjawabannya atas kejadian tersebut, apalagi itu adalah sebuah kapal penggeruk emas.
Tentunya yang disayangkan, kejadian ini mengakibatkan jembatan gantung yang menghubungkan antara Desa Kajeung dan Desa Tungkop Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat telah rusak parah dan sulit dilalui kendaraan setelah ditabrak oleh satu unit kapal penyedot emas tersebut.
“Informasi terakhir yang kami dapatkan sebagaimana disebutkan oleh media, kapal berwarna biru tersebut berada di tebing sungai dan berada antara Desa Luboek Panyang dan Seuradek, Kecamatan Woyla Timur”, tutupnya.
Sementara itu secara terpisah Kabid Mineral Batu Bara Dinas Esdm Aceh Kharil Basyar yang dihubungi media mengaku pihak nya sudah mendapat laporan terkait insiden ini dan Khairil juga mengatakan telah memerintahkan pihak perusahaan untuk segera memperbaiki kerusakan jembatan tersebut.
“Ya kami telah intruksikan pihak KPPA selaku pemilik izin tambang diwilayah tersebut untuk segera memperbaiki kerusakan jembatan yang diakibatkan oleh hantaman kapal pengeruk emas itu,dan pihak perusahaan telah turun kelokasi berkoordinasi dengan aparat desa setempat,kemudian pihak perusahaan juga mengaku kapal tersebut sudah tidak digunakan lagi karena tidak sesuai dengan kondisi lapangan”, ujar Kharil.
Lebih lanjut Kabid Mineral Batu Bara ini juga mengatakan bahwa pihak perusahaan akan melakukan pemotongan bodi kapal guna diangkat kedaratan agar dapat menghindari kejadian serupa akan terulang lagi, mengingat tidak jauh dari lokasi kejadian juga ada satu unit jembatan gantung penghubung antar desa.
(T. RIDWAN)




