Nagan Raya – Mitrapolri.com |
Kekosongan obat di RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya bukanlah yang pertama terjadi. Tahun lalu Rumah sakit milik daerah ini juga sempat mengalami kasus kelangkaan Obat-obatan.
Setelah banyaknya komplain dari keluarga pasien barulah pihak rumah sakit mengatakan telah tersedia obat dan menimpa kesalahan kepada pihak lain.
Padahal ketersedian obat harus dilakukan perencanaan yang matang.
Salah seorang keluarga pasien yang merawat anaknya di RSUD SIM 3 hari lalu kepada media ini, Selasa (02/04) mengaku kecewa atas kosongnya obat di RS ini dan harus menebus keluar,padahal anaknya menggunakan kartu Jaminan Sosial Tenaga Kerja (jamsostek).
“Kami melihat selama ini pelayanan RSUD SIM sangat buruk, mungkin sudah saatnya dievaluasi direkturnya”, ujar warga tersebut yang enggan disebut namanya.
Sementara itu Direktur RSUD SIM Nagan Raya dr. Cut Yuliza Sutifa melalui pers rilisnya yang dikirim oleh Dinas kominfotik Nagan Raya mengatakan, Sebagai upaya memaksimalkan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar Muda (RSUD-SIM) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, memastikan perihal obat-obatan telah terakomodir dan tersedia kembali.
- BACA JUGA : Jelang Hari Raya, Pemkab dan Kejari OKI Gencarkan Pasar Murah
- BACA JUGA : Perkuat Sinergitas, Keluarga Besar Polres Nias Gelar Acara Buka Puasa Bersama
- BACA JUGA : Polda Sumut Ringkus 5 Penyelundup Sabu di Bandara Kualanamu, Sembunyikan 1,3 Kg Sabu ke dalam Anus
Direktur RSUD-SIM Nagan Raya, dr Cut Yuliza Sutifa mengakui bahwa, beberapa waktu lalu rumah sakit berplat merah tersebut sempat mengalami kekosongan beberapa item obat-obatan, namun tidak berlangsung lama pihaknya langsung menangani perihal itu.
“Kita mengakui ada kekosongan obat di RSUD-SIM, dan ini telah bahwa kita tindak lanjuti,” ungkap Cut Yuliza, Selasa (2/4/2024).
Cut Yuliza menjelaskan, semua obat-obatan yang sempat kosong kini memadai. Bukan itu saja, pihaknya juga sudah memesan ke distributor yang sudah dibayar, yaitu PT AAA, KFTD, AAM, Enseval dan Sapta Sari.
“Obat-obatan yang kosong beberapa waktu lalu sudah dipesan dan saat ini sedang menunggu proses pengiriman. Bahkan sebagian obat juga telah sampai dan sudah didistribusikan,” jelasnya.
Sebelumnya, tambah dia, pihak manajemen menerima informasi bahwa ada pasien peserta BPJS Kesehatan yang mengeluh tentang stok obat di RSUD-SIM habis, bahkan tidak menyanggupi penalangan obat ke apotek swasta.
Padahal, tutur direktur RSUD-SIM, pasien yang membeli obat dengan biaya pribadi di apotek swasta tidak serta merta dana tersebut dibebankan kepada pasien, namun setelahnya pasien justru dapat mengajukan biaya pengganti dari pihak rumah sakit.
“Bagi pasien yang telah membeli obat dapat melakukan reimburse di kasir rumah sakit. Dana tersebut akan dikembalikan kepada pasien,” kata Cut Yuliza terkait dengan kekosongan obat di RSUD-SIM.
(T. Ridwan)