OKI, Sumsel – Mitrapolri.com
Akibat harga telur di pasaran Kayuagung meroket, sejumlah pedagang yang memakai bahan utama telur harus mengeluh.
Salah satunya pedagang telur gulung di Kayuagung Kabupaten OKI, Samsul yang merasakan omset keuntungan dari dagangannya menipis bahkan menurun drastis.
“Kalau kemarin sebelum harga telur naik, itu pendapatan kita mencapai Rp. 300.000 sampai Rp. 500.000 dengan keuntungan sekitar Rp 1 ratus ribu, itupun menghabiskan 3 kilo gram telur sehari kalau lagi laris,” ujarnya.
Namun kini dikatakanya, saat ini harga telur sudah mencapai Rp 32 ribu perkilo. Sementara sebelumnya harganya masih Rp 24 ribu perkilo.
“Bayangkan saja pak jauh kenaikan harganya, akibatnya keuntungan dagangan kita tentu terganggu, tidak lagi mencapai Rp. 100.000 dalam sehari”, ucap Samsul saat diwawancarai di pangkalan dagangannya di Taman Segitiga Emas (STE) Kayuagung, Jum’at (9/12/22).
Adapun kenaikan harga telur ini, menurutnya mulai minggu terakhir. Samsul dan pedagang lainnya mengaku hanya bisa pasrah mengikuti perubahan harga telur meski keuntungan dagangan mereka semakin menipis.
- BACA JUGA : Kapolsek Kuantan Mudik: Kembali Beraktifitas 1 dari 3 Rakit Peti Dapat Dimusnahkan, 2 Berhasil Kabur
- BACA JUGA : Jum’at Barokah, Polsek Kuantan Mudik Bagi Sembako Untuk Warga Kurang Mampu, Lansia dan Disabilitas
- BACA JUGA : Bid TIK Polda Sumsel Siapkan Jaringan Internet Saat Operasi Lilin Musi 2022
“Ya mau gimana lagi pak, mau dinaikin harga dagangan takutnya malah gak laku, terus mau ganti dagangan lain gak ada modal, makanya kita cuma bisa pasrah dengan keuntungan yang makin tipis,” kata Samsul.
Mereka menduga, kenaikan harga telur ini dipengaruhi atau sehubungan banyaknya warung PKH yang memborong telur ayam di pasaran.
“Ini kemungkinan ya pak, karena banyaknya agen warung PKH atau bantuan sosial itu, jadi harga telur mungkin sengaja dinaikan para pedagang telur di pasar yang berkesempatan meraup keuntungan,” ujarnya.
Pedagang setengah baya ini berharap agar pemerintah melalui Dinas Perdagangan Kabupaten OKI bisa memberi kebijakan untuk mengatasi kondisi ini sehingga harga telur di pasaran khususnya Kayuagung bisa kembali normal.
(M. TAHAN)