Tanggamus, Lampung – Mitrapolri.com
Tepat terjadinya Oknum kepala Sekolah Budiono bentak wartawan yang meminta keterangan terkait tentang Realisasi Arkas di SMPN 1 Kecamatan Semaka Tahun 2021.
Banyaknya fiktif dan Mark-Up yang di lakukan pihak SMPN 1 Suka Raja Kecamatan Semaka, Kepala Sekolah Budiono dan bendahara SMPN 1 Suka Raja Semaka Ponimin saling lempar tanggung jawab.
Ponimin, bendahara SMPN 2 Suka Raja, Kecamatan Semaka, saat di komfirmasi mengatakan, “Saya tidak bisa jawab, karna pak Budiono Kepala sekolah SMPN 1 Suka Raja Kecamatan Semaka baru pulang dari haji, belum masuk sekolah di karnakan pak Budiono masih isolasi di rumah”, ujarnya.
“Tentang Arkas dana bos, saya belum bisa memberikan keterangan semuanya karna yang kelola Dana bos tahun 2021, di kelola langsung oleh kepala sekolah Pak Budiono juga yang menghandel dana bos itu bang”, jelas Ponimin bendahara SMPN 1 Suka Raja Kecamatan Semaka.
Di tempat terpisah, menurut keterangan Budiono selaku kepala sekolah SMPN 1 Suka Raja, Kecamatan Semaka mengatakan, “Nanti saya tanya dulu sama bendahara”, ucapnya singkat.
Sementara menurut keterangan di sampaikan oleh, Ponimin selaku bendahara SMPN 1 Suka Raja, Kecamatam Semaka ia tidak bisa menjelaskannya.
“Saya tidak bisa mengatakan nya sekarang, soalnya, kepala sekolah belum berada di tempat, beliau masih pergi naik haji”, ucap Ponimin.
Disini terlihat sangat jelas kedua – duanya saling lempar tanggung Jawab, pengamatan dan hasil konfirmasi awak media.
- BACA JUGA : Sambut HUT Polwan Ke- 74, Polwan Polres Aceh Tamiang Menggelar Olah Raga Bersama
- BACA JUGA : Polda Metro Jaya Telusuri Kebun Raya Sebagai Tindak Lanjut Pengembangan Kasus Perdagangan Kokain yang Diduga Pohonnya Ada Disana
- BACA JUGA : Sat Samapta Polres Bangka Barat Laksanakan Patroli Rutin
Menurut kaca mata media, Kepala Sekolah SMPN 1 Suka Raja, kecamatan semaka dan bendaharanya diduga ‘bermain’ dalam mengelola dana BOS. Diduga dana operasional sekolah itu di Mark up-kan.
Dimulai dari pengadaan, extrakulikuler di temukan kejanggalan, Fiktif dan Mark up banyaknya kegiatan siluman menelan dana hingga puluhan juta rupiah, bagaimana tidak tahun 2021 belajar tatap di tiadakan karna tergendala Covid-19, tapi laporan di buat oleh kepala sekolah, tercamtum menerima tamu mencapai seribu orang tamu.
Pengadaan barang, satu unit AC, Rp. 500,000, tabung oksigen satu unit, Rp. 1.899,000, Speaker 2 unit Rp 600.000, LCD proyektor satu unit Rp 5.000.000, Dispenser 2 unit Rp 175.000, Wifi 1 unit, Rp 3.200.000.
Pemeliharaan taman dan lapangan diduga kuat tidak direalisasikan, pembelian semen, 67 sak, harga per satu sak Rp 65.000 pasir Rp. 600.000, Angkong 2 buah Rp. 1.505.000, Besi 33 batang Rp 2.475.000.
Saat di cecar pertanyaan tersebut, Budiono Kepala Sekolah diduga malah membentak dan bernada keras seakan tidak terima di mintai keterangan.
Tidak seharusnya seorang Kepala Sekolah membentak wartawan, karna sudah kewajiban, tugasnya wartawan mencari informasi dan memberitakan hasil temuan di lapangan.
Sudah di terangkan dan dijelaskan barang siapa yang mencoba menghalangi Media/Wartawan di ancam/denda paling banyak Rp. 500.000.000.
(FIRWANTO)