Aceh Utara, Aceh – Mitrapolri.com
Senin (28/02/2022) Ketua Lembaga Adat Makmu Beusare Energi Samudera Pasee Din Pang Teungoh sangat Kecewa dengan peryataan Kakanwil Kemenag Aceh Dr. H Iqbal, Statmennya di salah satu media.
Din Pang mengatakan, Pernyataan yang mengecewakan itu iyalah, “Coba sama-sama kita dengar dan simak kembali yang disampaikan Gus Menteri, hanya membuat tamsilan saja. Tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing. Ia hanya memberikan contoh tentang cara menjaga suasana kekeluargaan dan keharmonisan masyarakat,” katanya yang dikutip rri.co.id, dari situs resmi Kanwil Kemenag Aceh, Sabtu (26/2/2022).
- BACA JUGA : Hasil Pengembangan, 40,3 Ton Ganja Dimusnahkan Polisi
- BACA JUGA : FR Tidak Mau Ikut Perseteruan Antara Immanuel dan 95 Wadah Relawan Jokowi, Agus : FR Wadah Pro Pemerintah dan Polri
- BACA JUGA : AKBP Rahmat Sihotang Ajak Masyarakat Menebar Kebaikan
Din Pang kepada Mitrapolri.com mengatakan,” Tamsilan Itu kalau kita cari di Kamus besar Bahasa Indonesia adalah, perumpamaan, ibarat dan contoh, jangan ibaratkan Adzan kami seperti anjing mengongong ini Adzan bukan lagu, Kakanwil Kemenag Aceh mendukung peryataan itu salah minum obat sepertinya beliau,” ungkap Din Pang.
“Saya sebagai Anak Pribumi Aceh Wilayah Pasee Khususnya, sekaligus Ketua AMBESP sangat kecewa dan tidak menerima terhadap pernyataan Mentri agama (Yaqut ) yang menyamakan suara adzan dengan gonggongan Anjing, tapi Kemenag Aceh Malah mendukung.
Lebih lanjut Din Pang Teungoh mengatakan, Bahwa Pernyataan Menag Sangat melukai banyak hati umat muslim, Sebab suara kumandang Adzan Ialah seruan bagi Umat islam Untuk Melakukan Ibadah Shalat dan Meninggalkan segala aktifitas, saya sebagai Masyarakat Indonesia, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang digelar dengan Serambi Mekah Negeri para Ulama yang sangat Kental dengan Islam, dan Kakanwil Kemenag Aceh seharusnya beliau Putra Asli Aceh jangan lah melukai hati Masyarakat Serambi Mekah, mendukung peryataan itu sama seperti melukai hati Masyarakat.
“Sebagai ummat Islam kita memang diwajibkan untuk menjaga dan membela kehormatan agamanya, berdiam diri saat agama dihina merupakan indikasi dari lemahnya nilai keimanan seseorang.”tutup Din Pang.(Fadly P.B)
Liputan : FADLI