Pangkalpinang, Babel – Mitrapolri.com
Ketua DPRD Bangka Tengah (Bateng) Me Hoa, SH, MH mengunjungi Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (09/08/2022) hari ini.
Kedatangan legislator tiga periode itu dalam rangka koordinasi terkait berbagai kegiatan sektor pertanian di Bangka Tengah diantaranya peremajaan kelapa sawit pekebun dan anjloknya harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Selain itu juga dibicarakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak hingga potensi penambahan retribusi daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Edi Romdhoni SP MM bersama sejumlah pejabat terkait menyambut langsung kedatangan Me Hoa. Selain Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Ir Kemas Arfani Rahman, ikut pula hadir Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh Judnaidy, Subkoordinator Tanaman Semusim dan Rempah Aprilogra STP MSi, Subkoordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura Kardi SP dan Analis Ketahanan Pangan Madya M Rosdham Ali SPt MMA.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Edi Romdhoni SP MM menyambut positif upaya Ketua DPRD Bangka Tengah melakukan koordinasi dalam rangka membangun sektor pertanian di Bumi Selawang Segantang ke depan. Edi menjelaskan banyak kegiatan sektor pertanian yang dibantu untuk Bangka Tengah, salah satunya pembangunan embung pertanian yang baru diresmikan pekan lalu.
- BACA JUGA : Tingkatkan Sinergitas, Kapolres Lhokseumawe Silaturrahmi dengan Dandim 0103 Aceh Utara
- BACA JUGA : Sertijab Kapolres, Kapolda Sumut Targetkan 1 Kecamatan 1 Polsek
- BACA JUGA : Polres Taput Berhasil Amankan Pelaku Jual Beli Sisik Trenggiling dan Paruh Burung Rangkong Gading
“Sudah diresmikan Pak Bupati Bangka Tengah,” kata Edi.
Terkait potensi penambahan pajak daerah Edi menyarankan Pemeritah Kabupaten Bangka Tengah mengoptimalkan pengelolaan pajak dari sarang burung walet. Pasalnya sebut Edi pajak dari sarang burung walet agak sulit didapat karena tidak adanya kepastian angka prduksi yang disampaikan pemiliknya kepada petugas.
“Berapa pajak walet tidak bisa (dihitung) karena berapa per kilo (pemilik walet) sesebut-sebutnya (saja),” ujar Edi.
Sementara itu Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Ir Kemas Arfani Rahman menyarankan petani sawit swadaya di Bangka Tengah untuk melakukan kemitraan dengan perusahaan kelapa sawit. Menurutnya banyak keuntungan yang didapat jika ada kerja sama antara petani dan perusahaan.
“Harga (TBS) mitra sangat berbeda karena kalau pola kemitraan itu pemegang DO (Delivery Order)-nya kelompok tani, tidak melalui pengepul,” kata Kemas.
Sementara itu Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh Judnaidy minta dukungan pihak legislatif di Bangka Tengah untuk terus memacu semangat peternak dalam rangka mendukung pengembangan sapi ke depan.
“Karena Bangka Tengah adalah sentra ternak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jadi mohon terus disemangati para peternak,” tandas Judnaidy.
(REDI SOFIAN)