Aceh Utara, Aceh – Mitrapolri.com
Ketua Koperasi HKTI Aceh Utara, Andi Saputra berdiskusi langsung dengan Pedagang Pinang di Keude Paya Bakong, Kamis (02/02/23).
Zulkarnain (55) Pedagang Pinang di Keude Paya Bakong menuturkan bahwa setiap kali permintaan Pinang dari Medan sepi maka harga pinang selalu turun.
“Beginilah keadaan kami pedagang komoditi pertanian dan perkebunan di Aceh. Harganya tidak pasti, sangat tergantung pada toke-toke di Medan,” ujarnya.
Dari hasil amatan dan diskusi dengan para pedagang pengumpul di Lapangan, Andi mengatakan bahwa hal serupa juga terjadi pada selain pinang. Padi, Sawit dan lain sebagainya sangat tergantung ke Medan.
- BACA JUGA : Guna Mendukung Program Pemerintah Terkait Stunting, Kapolsek Parongil Berikan Bantuan Sosial kepada Masyarakat Penderita Stunting dan Ibu Ibu Hamil
- BACA JUGA : Kapolres Bangka Hadiri Peringatan Hari Ulang Tahun ke 56 TK Kemala Bhayangkari 02 Sungailiat
- BACA JUGA : 3 TK di Manado dapat Sosialisasi Kamseltiblantas
Aceh dengan Medan sama dengan Indonesia dengan Luar Negeri, kalau saja di Aceh Utara misalkan berdiri pabrik-pabrik pengolah maka di samping menyerap tenaga kerja juga dapat menstabilkan harga jual Petani dan Pekebunan.
“Kita (Koperasi HKTI TAMARA Bumi Indonesia Kabupaten Aceh Utara) berharap seluruh pemangku kepentingan di Aceh Utara dapat bekerjasama membangun harmoni dengan Pemerintah Pusat dalam hal pembangunan di sektor Pertanian dan Perkebunan,” tutupnya.
(FADLI)