Aceh Utara, Aceh – Mitrapolri.com
Ketua pembina PWRI Aceh Utara merasa perihatin akan angka Stunting di Aceh Utara, terdapat Dua ribu seratus dua puluh dua (2.122) Balita terkena Stunting. Dari itu beliau mengunjungi beberapa tempat Balita Stunting salah satunya di Desa Uleu Blang, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, pada Senin 09/01/2023.
Mahmudin yang kerap disapa juga dengan nama (Din pang) selaku ketua pembina PWRI Aceh Utara kepada awak media menuturkan, saya merasa perihatin akan angka Stunting yang mencapai ribuan di Aceh Utara, apalagi baru-baru ini tersebar berita mencapai 2.122 balita terkena Stunting.
“Itu merupakan angka yang sangat besar dan harus ditangani secara serius oleh pihak terkait. Dari itu saya tergerak untuk turun langsung ke beberapa rumah yang berhubungan dengan stunting, salah satunya seperti Putri dari keluarga dari Bapak Zulhairi dan Ibuk Mutiawati yang kini juga sedang mengindap penyakit jantung”, tutur Din Pang.
- BACA JUGA : Gedung Riset Center Politeknik Negeri Sriwijaya Terbakar
- BACA JUGA : Kapolres Dairi Pimpin Pelaksanaan Serah Terima Jabatan Kapolsek Parbuluan
- BACA JUGA : Patroli Malam Sat Samapta Polres Dalam Menjaga Kamtibmas Tetap Kondusif
Disamping itu, dalam kunjungan tersebut ibu Mutiawati dari mengakui bahwa dengan keadaan anaknya yang sedemikian rupa, ia hanya menerima 3 kotak susu sampai dengan saat usia putrinya yang kini memasuki usia 4 tahun dari Puskesmas. Sedangkan dari desa ia hanya menerima roti dan susu Milo dengan kisaran harga Rp 5000 sama dengan asupan balita lainnya di saat posyandu.
“Dengan demikian saya selaku ketua pembina PWRI Aceh Utara berharap kepada pihak terkait untuk menanggapi permasalahan ini dengan serius. Jangan sampai hal ini dianggap persoalan yang sepele seperti tidak berefek apa-apa pada masa depan si anak”, lanjut Din Pang.
“Dari itu, sekali lagi saya tegaskan kepada pihak terkait agar jangan pernah main-main dengan perkara kesehatan para generasi penerus Aceh. Jangan sampai ada balita penderita stunting yang tidak terdata oleh mereka. Hal tersebut diungkapkan oleh Din Pang di sebabkan generasi penerus Aceh Utara terletak pada balita kedepannya, tutup Din Pang.
(ABDUL RAZAK)