Kupang, NTT – Mitrapolri.com
Air merupakan komponen utama bagi manusia untuk bertahan hidup dan menunjang aktivitas. Akan tetapi, krisis air yang kini melanda berbagai daerah telah mengganggu berbagai sektor kehidupan.
Hal ini terjadi karena tidak adanya sumber air bersih untuk menunjang kehidupan masyarakat kurang lebih 400 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 112 masyarakat pengguna air bersih yang tersebar di Dusun 2 Kobe, Desa Erbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang – NTT.
Kondisi ini sempat mengundang perhatian Kapolres Kupang serta jajarannya melalui Forum Kreator Muda Peduli (KMP) Kupang melakukan survey lokasi sumber air agar bisa disalurkan ke seluruh perkampungan di Kobe yang dipimpin oleh Aipda. Apry Passu bersama Tim teknis pengairan mendapat dukungan langsung dari masyarakat setempat yang diwakili oleh Kepala Dusun, Mely Bonat, kemarin (Sabtu/25/9/22).
Saat berdiskusi di lokasi Ketua KMP Kupang kepada Mitrapolri.com mengatakan, Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air dimana masyarakat memiliki hak memperoleh akses untuk memanfaatkan atau menggunakan air bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari seperti air minum, pertanian, peternakan dan kegiatan usaha lainnya.
“Dengan adanya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air, diharapkan sumber daya air dapat dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang dasar,” ungkap Anggota Pospol Baun ini.
Ia menambahkan, Selain hak yang diberikan, masyarakat juga memiliki kewajiban dalam pengelolaan sumber daya air seperti melindungi dan memelihara kelangsungan fungsi sumber daya air, melindungi dan mengamankan prasarana yang ada, melakukan usaha pencegahan terjadinya pencemaran air, memberikan akses untuk penggunaan sumber daya air yang berada di tanah yang dikuasai oleh masyarakat, memberikan kesempatan kepada pengguna air lain untuk mengalirkan air melalui tanah yang dikuasainya, memperhatikan kepentingan umum, dan melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- BACA JUGA : Mempererat Hubungan Kekeluargaan, Kodim 0103/Aceh Utara Gelar Acara Arisan Silaturahmi Keluarga Besar Kodim 0103/Aut
- BACA JUGA : Dugaan Pungli Terjadi di BPSDMD Sumsel, WI Buka Suara?
- BACA JUGA : Dalam menciptakan Kamseltibcar Lantas di Kabupaten Bangka, Satlantas Polres Bangka lakukan Patroli Rutin
“Ini atensi dari bapak kapolres kupang selaku atasan saya, selain hak masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya air yang ada, diharapkan adanya kewajiban dari masyarakat pemilik lahan sekitar dapat memberikan lahan yang dilintasi saluran air agar menghindari gejolak yang timbul kemudian hari ditengah masyarakat,” tegas Aipda Apry Passu.
Pada saat yang sama, Kepala Dusun mengungkapkan bahwa, sesuai data dan fakta yang ada sudah dikonsultasikan ke beberapa instansi namun tak kunjung direalisasikan.
“Kendala masyarakat saat ini dalam mengupayakan jaringan air masuk ke pemukiman masyarakat dikarenakan jarak yang menghubungkan 3 perkampungan di dusun tersebut terpisah berjauhan sehingga kami keluhkan dan berapa kali dikunjungi oleh beberapa pejabat lalu pulang dan diam dengan janji yang ditinggalkan,” ungkap Mely Bonat.
Pada kesempatan itu Bendahara KMP Kupang menyampaikan poin RAB secara umum sebagai langkah upaya bersama masyarakat dengan total rincian kebutuhan dana ditargetkan mencapai 30 juta rupiah untuk pembiayaan operasional teknis guna pengadaan bahan, peningkatan sarana penunjang dan pengelolaan lebih lanjut.
“RAB untuk pengadaan bahan ini terdiri dari pipa/selang sepanjang 2,5 km, 3 bak/viber serta sarana pendukung lainnya secara berjenjang sambil menanti sumber dana lain yang masuk nantinya,” ucap Kreator Investasi itu.
Ia menambahkan, Selain dukungan beberapa pihak maka perlu kerjasama antara pemerintah setempat dan masyarakat untuk mengatasi krisis kebutuhan air melalui instansi terkait maupun pihak swasta agar dapat merespon dan menyikapi kondisi ini demi kemajuan dan kesejahreraan masyarakat.
“Sebagaimana petuah bijak mengatakan, suatu permasalahan apabila dikerjakan secara bersama-sama maka akan terselesaikan dengan mudah, begitu pula dengan krisis air bersih yang akan terselesaikan dengan mudah apabila pihak pemerintah dan masyarakatnya bisa bekerja sama maka manfaatnya pun akan dirasakan bersama apabila masalah ini dapat terpecahkan,” tutup Rildy Amtiran.
(MEYDI SIMON LEGIFANI)