Gowa, Sulsel – Mitrapolri.com |
Sulawesi Selatan kembali diguncang isu peredaran BBM ilegal. Setelah sebelumnya sempat tiarap akibat ketegasan Kapolda Sulsel dalam memerangi mafia BBM, kini jaringan tersebut kembali beraksi. Bahkan, jejaknya sudah tercium hingga ke wilayah hukum Polres Gowa.
Salah satu nama besar yang mencuat adalah Akram, diduga bos besar mafia solar. Ia disebut-sebut mulai masuk ke Kabupaten Gowa untuk membeli solar dalam jumlah besar, mencapai puluhan ton, melalui jaringan pelansir.
Kasus ini semakin panas setelah Detasemen Polisi Militer (Denpom) memanggil dan memeriksa seorang oknum TNI berinisial HSB. Oknum tersebut kedapatan mengawal mobil tangki berkapasitas 16 ton milik Akram yang hendak memuat solar, pada Sabtu (13/09/2025).
- BACA JUGA : Kapolri Diminta Usut Dugaan Batu Bara Ilegal Masuk ke Kabupaten Serang Banten
- BACA JUGA : Resmob Polres Gowa Ringkus 4 Pelaku Pengrusakan, 5 Lainnya Diburu Polisi
- BACA JUGA : Polri Teguhkan Moral dan Profesionalisme Pasca Krisis, Gandeng Prof. Mahfud MD dan Komjen Pol Chryshnanda
Mobil tangki warna biru putih tanpa identitas perusahaan itu diawasi langsung oleh HSB sejak memasuki Makassar hingga ke Kabupaten Gowa. Setelah tangki penuh, HSB kembali mengawal kendaraan tersebut hingga keluar dari wilayah Sulsel. Dari aksinya itu, ia diduga menerima bayaran Rp1 juta per mobil.
Keterlibatan oknum aparat dalam jaringan mafia BBM ini sontak memicu reaksi keras. Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak Misi) menyatakan akan menggelar aksi besar-besaran di depan Mapolda Sulsel. Mereka menilai, Kapolda Sulsel telah gagal menepati komitmennya memberantas mafia BBM.
“Kepercayaan publik mulai luntur. Kapolda pernah lantang menyatakan perang terhadap mafia BBM, tapi faktanya praktik ini masih subur bahkan melibatkan oknum aparat,” tegas salah satu aktivis Gerak Misi.
Kini, publik menanti langkah tegas Polda Sulsel: apakah benar-benar berani menindak mafia BBM beserta oknum aparat yang diduga ikut bermain, atau justru membiarkan jaringan ini terus merongrong negeri.
(Aris)