Gowa, Sulsel – Mitrapolri.com
Seorang mahasiswa UIN Alauddin bernama Andi Ananda (17 tahun) jadi korban pembusuran orang tidak dikenal pada malam pergantian tahun di Samata, Gowa, Senin (1/1/2024).
Pembusuran terjadi pada saat korban melintas di depan kampus almamater hijau tersebut di Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kondisi ini memicu penilaian publik bahwa Gowa tidak aman menjelang pemilu.
Peristiwa mengenaskan itu menimpa korban bernama Andi Ananda pada Senin (1/1/2024) dini hari. Mahasiswa jurusan Sosiologi Agama UIN Alauddin tersebut terkena anak panah pada siku tangan kanan.
Rekan korban bernama Arli Guliling Mangkasau mengungkapkan, Andi Ananda terkena busur ketika mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba saat melintas di pintu 2 kampus UIN Alauddin, korban menyadari ada anak panah yang bersarang di tangannya.
“Kejadiannya di depan pintu 2 kampus, pak. Tadi malam itu perjalanan pulang ke kost, pas lewat situ langsung kena busur. Jadi tidak jadi pulang, langsung hubungi senior dan dibawa ke rumah sakit,” ujar Arli Guliling.
Arli Guliling menyebut saat ini korban masih dirawat intensif di Rumah Sakit Yapika. Andi Ananda harus dioperasi dan membutuhkan biaya Rp12 juta karena pengobatannya tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
“Kalau pelakunya sampai sekarang belum diketahui pak. Tapi kita sudah lapor dan polisi sudah datang minta keterangan Nanda di rumah sakit,” katanya.
- BACA JUGA : Libur Tahun Baru, Obyek Wisata Taman Pendidikan Purbasari Pancuran Mas Dibanjiri Ribuan Pengunjung
- BACA JUGA : Petaka di Malam Pergantian Tahun, Tangan 2 Pemuda Hancur Akibat Petasan
- BACA JUGA : Akhir Tahun 2023, Polres Nagan Raya Berhasil Selesaikan Kasus 85,52 Persen
Ketika ditanya apakah korban punya masalah atau konflik dengan mahasiswa lain sehingga menjadi motif pembusuran tersebut, Arli Guliling memastikan rekannya itu tidak punya masalah.
“Korban ini mahasiswa baru pak, angkatan 2023. Setahu saya tidak punya masalah. Tidak ada juga barang – barangnya yang hilang waktu kejadian,” ucap Arli.
Akademisi UIN Alauddin, Kusnadi Umar, mengecam aksi kriminalitas yang menyasar mahasiswanya dan meminta polisi untuk segera menangkap pelaku. Dia menilai kasus ini harus menjadi atensi polisi, khususnya pemerintah.
Menurut Kusnadi, pemerintah Kabupaten Gowa tidak boleh lepas tangan atas keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama segenap stake holder.
“Pak Bupati dan jajaranya harus menjadikan kasus ini sebagai atensi karena itu terjadi di wilayahnya dan Bupati bersama Polres Gowa terbukti gagal dalam memberikan jaminan keamanan, apalagi sudah beberapa kali kejadian,” ujar Kusnadi Umar.
Tiga pekan lalu, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin juga menjadi korban pembusuran di Kelurahan Macanda, Somba Opu, Gowa.
“Dengan dua kejadian ini, membuktikan bahwa Gowa sedang tidak aman – aman saja. Polisi dan pemerintah harus mencegah kejadian yang sama tidak terulang, apalagi ini terjadi menjelang pemilu,” harap Kusnadi Umar.
(ARIS)