Aceh Tamiang, Aceh – Mitrapolri.com
Yayasan Masyarakat Pelestari Lingkungan Indonesia (MAPEL) Aceh menyalurkan bantuan untuk korban banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Sabtu (15/01/2022).
Chaidir Azhar selaku Ketua Yayasan Mapel Aceh didampingi oleh wakil ketua I Mapel Aceh Khairul Fadli mengungkapkan bahwa paket bantuan yang diberikan ini merupakan sumbangsih dari kawan – kawan keluarga besar seluruh MAPEL di Indonesia. Amanah ini untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak banjir di waktu silam.
“Bantuan ini sebagai bentuk rasa perihatin dan keperdulian antar sesama”, pungkasnya.
Bantuan ini diberikan langsung di lokasi kepada Warga tepatnya di dusun keramat desa simpang empat kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.
“Kami berharap jangan dilihat apa yang kami berikan, tapi inilah bentuk rasa kepedulian kami untuk membantu saudara kami atas musibah tersebut”, ujar Chaidir ketua Mapel.
- BACA JUGA : Karutan I Medan Laksanakan Apel Deklarasi Janji Kinerja Bersama Tahun 2022
- BACA JUGA : Smelter Freeport dan Sirkuit Mandalika Bukti Pembangunan Era Presiden Jokowi
- BACA JUGA : Bahu Jalan Terkikis Pasca Banjir, Sat Lantas Polres Aceh Utara Lakukan Penambalan Cegah Laka Lantas
“Syahjuni Hardi sapaan akrab (Acong) salah satu warga yang mewakili menerima bantuan tersebut mengungkapkan ribuan terimakasih atas segala bentuk perhatiannya kepada warga kami, bantuan ini sangatlah berarti untuk kami semoga kebaikan dari Mapel ini dibalas Oleh Allah SWT dan terus Istiqomah berbuat untuk Masyarakat banyak”, tutur nya.
Ketua Umum Masyarakat Pelestari Lingkungan Indonesia (MAPEL) Pusat Muhammad Yusuf Hanafi Sinaga M.sos juga menyampaikan titip salam kepada masyarakat Aceh Tamiang, disamping itu juga beliau turut prihatin atas musibah ini yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang dan bantuan yang kami berikan adalah salah satu bentuk sosial kemanusiaan untuk umat, karena pada dasarnya Yayasan ini berkomitmen bergerak untuk kepentingan masyarakat, jadi sudah menjadi kewajiban kita untuk dapat saling tolong menolong antar sesama, karena musibah yang akan terjadi pada kita tidak ada yang dapat mengetahuinya.
“Semoga musibah Ini ada hikmahnya untuk lebih mendekatkan diri pada sang illahi dan Allah ganti semuanya dengan jauh lebih baik”, tutup Ketum Mapel Pusat.
(DS)