Aceh Utara, Aceh – Mitrapolri.com
Ruang belajar tidak layak tidak hanya di SDN 12 Tanah Jambo Aye saja, potret hampir serupa juga kita disekolah lainnya.
Seperti halnya pada SDN 8 Kecamatan Seunuddon misalnya, juga punya dua ruang yang hampir seluruhnya dipenuhi Tanah, baik karena rusak, maupun ruang yang sudah tidak layak lagi digunakan untuk belajar bagi siswa para siswa kelas 1.
Dari pengakuan salah seorang siswa, keadaan tersebut berlangsung sejak diri menduduki kelas 1 SD, namun ketika dirinya sudah naik kelas 4 pun lokal masih begitu saja.
” Dari saya kelas 1 bang sudah begitu kayak gitu ruangnya”, meniru ucapan polos salah satu siswa kelas 4 yang bermain dihalaman sekolah setempat.
Berhubung Kepala Sekolah tidak ada ditempat karena sedang berduka atas meninggal orang tuanya, awak media mencoba mewawancara salah seorang guru yang mengaku tidak begitu memperhatikan ruang tersebut, karena sering mengajar diruang sebelahnya.
- BACA JUGA : Sat Reskrim Polres Dairi Berhasil Ungkap Dua Kasus Curanmor
- BACA JUGA : Diduga Tersangka Korupsi Rumah Duafa, GEMMA Desa Pj Bupati dan DPRK Berhentikan Direktur BUMD Aceh Utara
- BACA JUGA : Personel Sat Samapta Polres Pematangsiantar Latihan Dalmas
Hal ini, membuktikan asumsi masyarakat bahwa kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (PK) Aceh Utara gagal dalam membangun Dunia pendidikan selama ini, selain Dinas PK, Pengawas Sekolah, MPD dan Komisi E (V) DPRK Aceh Utara yang membidangi Pendidikan juga harus bertanggung jawab penuh dengan keadaan buruk yang melanda dunia pendidikan saat ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin (2/9) tidak berhasil terhubung lewat sambungan telepon dan juga lewat sambungan call Whatsapp untuk dimintai keterangan.
Ketua Komisi E (V) DPRK Aceh Utara, Zulfadli yang dimintai keterangan belom juga merespon tidak memberikan tanggapan apa-apa terkait permasalahan tersebut.
Sementara Pengawas Sekolah SDN 12 Tanah Jambo Aye dan SDN 8 Seunedon, sampai berita ini tayang, belum juga berhasil dihubungi media.
(FADLI)