Nias Barat, Sumut – Mitrapolri.com
Sejumlah orang yang mengaku anggota PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) beraksi damai saat pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) pengangkatan ketua PPNI Nias Barat di hall tokosa, Sabtu 07/10/2023.
Terpantau sejumlah tenaga keperawatan baik tenaga ASN maupun honorer terlihat protes dan menolak Musda dengan alasan tidak sesuai dengan ADRT PPNI dan terlihat juga ada oknum mencoba melakukan perusakakan spanduk dan berbicara dengan sangat lantang.
Ketua DPW PPNI Provinsi Sumut Mahsur Al Hazkiyani mengaku kecewa dan menyesalkan keributan yang terjadi dan akan menindaklanjuti kejadian tersebut ke bagian Bidang Hukum PPNI sumut untuk dapat ditelaah dan dikaji baik dari segi adanya indikasi kesengajaan menggalkan kegiatan, pengerusakan hingga intimidasi para peserta maka akan kita laporkan kepada aparat penegak hukum.
“Musda ini sudah diagendakan jauh-jauh hari dan proses serta mekanisme untuk pembentukan Karateker DPD PPNI sudah sesuai mekanisme. Tidak mungkin kami hadir dan melanggar regulasi kalau tidak sesuai mekanisme apalagi bila disebut tidak sesuai ADRT. Peristiwa yang terjadi kita akan bahas di bidang hukum dan kode etik kita. Kita kaji kerugian yang diakibatkan oknum-oknum tersebut, akan kita hitung kerugian secara materil maupun inmaterial dan akan kita laporkan ke penegak hukum”, tegas Mahsur.
Dijelaskannya, ia juga mengaku mendapat banyak laporan bahwasanya para peserta tidak berani datang karena mendapat intimidasi dan ancaman dari beberapa oknum pemerintahan.
“Sudah mengantongi sejumlah bukti baik rekaman maupun informasi adapun tekanan ataupun teror yakni dari mutasi hingga pencopotan jabatan. Karena ini negara hukum maka kita akan kaji dan telaah agar diteruskan ke penegak hukum. Perlu ditegaskan organisasi ini murni organisasi profesi perawat yang biaya operasionalnya murni dari iuran anggota bukan ada iuran hibah dari pemerintah artinya kami sangat menyesalkan info yang beredar adanya intervensi dari pemerintah daerah. Harusnya pemerintah daerah mendukung kegiatan-kegiatan ini seperti di kabupaten lain di seluruh Indonesia. Karena wadah ini pemersatu perawat, pengembang ilmu keperawatan begitu juga membantu pemerintah untuk melaksanakan program-program kesehatan di masyarakat,” tegasnya.
- BACA JUGA : Satnarkoba Polres Sergai Bekuk Terduga Pengedar Sabu di Telukmengkudu
- BACA JUGA : Pertemuan Rutin Jelang Pelantikan Insan Pers Jawa Tegah (IPJT) Purbalingga
- BACA JUGA : Personel Polsek Siantar Marihat Olah TKP Kebakaran Ruko di Jalan Durian
Sementara salah seorang tenaga keperawatan Darniati Mendrofa mengaku kecewa dengan pelaksanaan Musda yang dianggapnya sungguh sangat suka – suka tanpa adanya pemberitahuan kepadanya.
“Saya merasa keberatan tidak dilibatkan selaku panitia sudah dipilih oleh teman-teman dan kenapa saya tidak tahu DPKnya siapa. Sayapun sebagai panitia tidak tahu bekerja karena saya tidak tahu personil personil saya. Sejak dipilih ketua pada Juli lalu memang tidak ada gerakan karena saya hanya menunggu. Tiba-tiba ada Rapat pleno 30 September melalui zoom sudah ada nama-nama DPK itu , saya tidak tahu siapa yang pilih. Langsung terbit SK. Itulah keberatan saya,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan Darniati, Mahsur mengatakan seluruh informasi selalu diteruskan dan semua pengurus telah digabungkan di grup Whatsapp sebagai wadah informasi.
” Kalau beliau bilang tidak tahu, itu nggak mungkin mereka juga uda membuat grup Whatsapp segala informasi diberitahu disitu,” jelasnya
Lanjutnya, kita undang seluruh pengurus DPD periode sebelumnya kemudian seluruh pengurus DPK, dan pada saat itu hanya berhadir satu orang pengurus DPD dan kemudian yang berhadir dari DPK itu kami tanyakan SK pengurusannya mereka tidak tahu ada pengurus DPK dan tidak mengetahui adanya SK pengurusan DPK, sehingga dari ketua wakil ketua bidang organisasi kaderisasi DPW berkonsultasi ke DPP Bagaimana arahan selanjutnya, kemudian kita tindaklanjuti dengan pembentukan karateker, kita tetapkan Wakil Ketua Bidang Organisasi Aswin sebagai Ketua Plt, kemudian Ermelinda Hia sebagai Sekretaris,” tuturnya
Salah satu pengawai tenaga keperawatan
NKB Mendrofayang terlihat ikut menyampaikan orasinya, kepada wartawan menjelaskan bahwa yang mereka lakukan adalah aksi damai walaupun tidak ada pimpinan aksinya
“Bukan demo Bang. Aksi Damai. Pimpinan Aksi tidak ada Bang. Menunda Pemilihan Pengurus DPD PPNI
Musda Sendiri sudah berjalan
Dan Alhasil Pihak DPW bisa memfasilitasi Hal itu,” jelasnya.
Menurut NKB Mendofa aksi damainya spontanitas dan mengaku bagian dari perawat
“Izin Aksi spontanitas. Perasaan Sebagai Bagian dari Organisasi Bang. Kami Perawat Yang Prihatin dan Memang Kami Hadir disitu karna Kami Bagian Dari Perawat
Begitu Bang,” terangnya.
Kapolres Nias, AKBP Luthfi menerangkan bahwa aksi itu belum dia ketahui
“Belum saya ketahui aksi itu, untuk ijin silahkan konfirmasi ke intelkam,” jawab Kapolres melalui telpon WhatsApp.
(P. GL)