Purbalingga – Mitrapolri.com |
Pemerintah Desa Rabak menjadi pusat perhatian dengan diselenggarakannya pagelaran wayang kulit megah dalam rangka upacara Ruwat Bumi. Acara ini menghadirkan dalang ternama, Ki Gendroyono dari Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, dan dihadiri oleh warga desa serta tamu undangan dari berbagai wilayah di Purbalingga. Minggu, 4 Agustus 2024
Sambutan Kepala Desa.
Kepala Desa Rabak, Tusyanto, S.H., membuka acara dengan sambutan yang penuh semangat. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya upacara Ruwat Bumi sebagai wujud syukur dan harapan agar desa selalu diberkahi dengan kesejahteraan dan kedamaian. Tusyanto juga mengapresiasi seluruh warga yang berpartisipasi dalam persiapan acara ini. Ucapan terima kasih khusus ditujukan kepada Kadus yang telah menyumbangkan hadiah bengkoknya (garapan pertanian) selama satu tahun dan kepada ketua RT se-Desa Rabak yang menyumbangkan dana kas RT-nya untuk membantu pelaksanaan acara Ruwat Bumi.
Pelaksanaan Acara.
Sebelum pagelaran wayang kulit malam hari, pada siang harinya telah dilaksanakan acara Ruwat Bumi dengan menyediakan lima gunungan hasil bumi masyarakat Desa Rabak. Pagelaran wayang kulit malam itu menampilkan Ki Gendroyono sebagai dalang utama, dengan bintang tamu campur sari Ciblek. Ki Gendroyono, seorang dalang legendaris, dikenal dengan kepiawaiannya dalam menyampaikan cerita melalui seni wayang. Penonton terpukau oleh kemampuan Ki Gendroyono dalam menghidupkan karakter-karakter wayang dengan suara dan gerakannya yang memukau.
- BACA JUGA : Jabatan Kasat Reserse Narkoba dan Kapolsek Padamara Polres Purbalingga Diserahterimakan
- BACA JUGA : Ungkap Narkoba di Semester I 2024, Polda Sumsel Selamatkan 2,2 Juta Jiwa
- BACA JUGA : Dua Unit Water Bombing dan Personil Gabungan Polres Ogan Ilir Berhasil Padamkan Karhutla di Wilayah Indralaya Utara
Kehadiran Tamu Undangan.
Pagelaran wayang kulit ini dihadiri oleh Camat Kalimanah, seluruh kepala desa se-Kecamatan Kalimanah beserta jajarannya, Kapolsek Kalimanah beserta jajarannya, Danramil Kalimanah, serta ratusan warga Desa Rabak dan tamu undangan dari desa-desa tetangga. Semangat dan antusiasme terlihat jelas dari wajah-wajah mereka yang tampak terhibur dan kagum sepanjang pertunjukan. Banyak di antara mereka memanfaatkan momen ini untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan kerabat dan teman.
Upacara Ruwat Bumi adalah ritual penting dalam tradisi Desa Rabak, dilakukan untuk membersihkan dan memelihara keseimbangan alam serta meminta perlindungan dari segala marabahaya. Acara ini mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal.
Pagelaran wayang kulit ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh hadirin. Selain sebagai hiburan, acara ini juga mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal. Kepala Desa berharap agar tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Acara diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar Desa Rabak selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, serta dijauhkan dari segala bencana dan marabahaya. Dengan semangat kebersamaan dan gotongroyong, masyarakat Desa Rabak siap menghadapi masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
(Budi Santoso 1922)