Nagekeo, NTT – Mitrapolri.com
Penyelenggaraan Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional tingkat Kabupaten Nagekeo, pada Selasa (29/11/2022) pukul 07.00 Wita bertempat di Sekolah Dasar Katholik (SDK) Madambake dan Aula Paroki St. Martinus Nangaroro, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo – NTT.
Upacara HUT Ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional Tingkat Kabupaten Nagekeo dengan tema, “Guru Bangkit – Pulihkan Pendidikan, Indonesia Kuat, Indonesia Maju” dan Sub Tema, “PGRI Menuju Merdeka Belajar, Guru Siap Tergerak, Bergerak, Menggerakan Murid Merdeka Belajar, Berjiwa Nasional dan Memiliki Profil Pelajar Pancasila.”
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Masuk dari PGRI pengurus cabang Nangaroro dengan Nomor: 16/SI/PGRI-CAB.NRR/XI/2022 tanggal 26 November 2022 tentang Permohonan Bantuan Pengamanan. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Nangaroro Ipda. Yoseph D. Tote dan sembilan Anggota Polsek Nangaroro melaksanakan Pengamanan, Pengawalan dan Pengaturan Kegiatan Upacara HUT Ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 Tingkat Kabupaten Nagekeo, menindaklanjuti Surat Perintah Nomor: Sprin-Gas/92/XI/2022/ Polsek Nangaroro.
Dari Upacara Hut Ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional Tingkat Kabupaten Nagekeo, seluruh Pegawai dari tujuh Kecamatan tiba di Kecamatan Nangaroro yaitu hari Selasa 29 November 2022 di SDK Madambake dan di arahkan ke Aula Paroki St. Martinus Nangaroro dengan iringan drumben dari SMPSK Manunggae Ndora. Di depan pintu Aula Paroki St. Marthinus Nangaroro terjadi pengalungan dan selanjutnya diarahkan masuk ke aula untuk melaksanankan Upacara.
Bertindak sebagai Inspektur upacara Bupati Nagekeo yang diwakili oleh Wakil Bupati Nagekeo sebagai Komandan Upacara Camat Nangaroro.
Turut hadir dalam kegiatan, Anggota DPRD Nagekeo, Camat Nangaroro, Danpos Ramil Nangaroro, Pimpinan PGRI Kab. Nangekeo, Para Staf ahli Bupati, dan Kepala Sekolah.
Kegiatan ini diikuti pula para Guru dan Pegawai dari sembilan kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Nagekeo yang di perkirakan sekitar 3.000 orang.
Tahapan upacara berlangsung hingga amanat Inspektur Upacara oleh Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja, S.H sekaligus menyampaikan sambutan pemerintahan mewakili Bupati Nagekeo.
“Tiga tahun yang lalu kita melepaskan jangkar dan membentangkan kapal layar besar bernama merdeka belajar. Ribuan pulau dari sabang sampai marauke telah kita lewati laut dengan ombak tinggi dan angin kencang sudah kita hadapi,” kata Orang nomor 2 Nagekeo yang dilantik sejak 23 Desember 2018 itu.
Lebih lanjut Wakil Bupati Nagekeo menjelaskan, ketangguhan ini didorong oleh kemauan kita untuk berubah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Hal ini juga berkat dorongan kita untuk berinofasi menciptakan kebaruan dan perubahan yang membawa kita melompat ke masa depan.
- BACA JUGA : Kunjungan Kerja Jurnalis Mitra Polri ke Mapolsek Klapanunggal
- BACA JUGA : Ratusan Warga Makmur Jaya Begerak Aksi Tuntut Lantik Nur Ais dan Tolak Pemilihan Ulang
- BACA JUGA : 128 Pasang Peserta Ikut Turnamen Gaple HUT Polairud Ke – 72 Ojik Cs Raih Juara
“Mungkin di antara kita sampai saat ini masih ada yang ragu melakukan perubahan dan proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang pada dasarnya tidak ada pembaruan yg buat kita nyaman, jika masih nyaman itu artinya kita tidak berubah,” jelas Marianus Waja, S.H.
“Sebenarnya bukan hanya guru yang dituntut berubah, kami di Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi juga memacu diri untuk berinovasi mengubah cara pandang dan berinovasi dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik. Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa kenal lelah dangan serempak dan serentak kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan merdeka belajar di seluruh nusantara,” tambahnya.
Dalam platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru Aceh sekarang bisa belajar dari guru papua. Guru kalimantan bisa menginspirasi guru Jawa.
Dalam mengakhiri sambutannya, Wakil Bupati Nagekeo berterimakasih kepada 1,6 juta pengguna platform Merdeka Belajar yakni para guru yang mau mencoba hal baru dak tidak takut berinovasi dan sudah paham saatnya untuk bertranformasi.
“Sekarang sudah ada 50.000 guru penggerak dan tentunya masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru nusantara menjadi guru penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan di lndonesia. Saya sangat berharap agar seluruh Kepala Daerah dapat segera mengangkat para guru penggerak agar bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator sekolah dan di lingkungan sekitar:, ujarnya.
“Begitu pula dengan program calon guru masa depan kita. Khususnya melalui transformasi program pendidikan profesi guru. Prajabatan yang kini berorentasi pada praktik pengalaman lapangan. Mengembangkan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi,” tutup Wabup Nagekeo.
Kegiatan berakhir pada pukul 15.45 Wita dan di lanjutkan dengan Syukuran dan Ramah Tamah.
Sumber: Kapolsek Nangaroro
(MEYDI SIMON LEGIFANI)