Banda Aceh, Aceh – Mitrapolri.com|
Pemadaman listrik yang melanda hampir seluruh wilayah Aceh sejak Selasa, 29 September 2025 menimbulkan dampak serius, Selasa (1/10/2025).
Aktivitas masyarakat terganggu, pelaku usaha kecil merugi, hingga pelayanan publik lumpuh. PLN pun didesak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul.
Pelaku UMKM di Aceh mengaku mengalami kerugian yang besar karena stok dagangan tidak bisa disimpan.
“Kerugian kami cukup besar Makanan cepat basi karena listrik mati”, ujarnya.
Mendengar Keluhan ini Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh meminta secara tegas minta PLN bertanggung jawab penuh, termasuk memberikan kompensasi nyata bukan hanya janji-janji manis yang berikan oleh PLN Aceh kepada masyarakat.
- BACA JUGA : Edaran Bupati Aceh Utara Soal Rangkap Jabatan PPPK, Ampuhkah Atau Hanya Formalitas di Atas Kertas?
- BACA JUGA : Terjadi Dua Kali dalam Sebulan, Polres Purbalingga Beri Penjelasan Kasus Penganiayaan Berat oleh Orang dengan Gangguan Jiwa
- BACA JUGA : Wali Kota Sabang: Pancasila Jadi Inspirasi Membangun Pariwisata yang Maju
“Kalau terus begini, siapa yang menanggung kerugian masyarakat PLN jangan lagi banyak alasan. Manajemen kelistrikan masih jauh dari baik,” kata Rizki Juru Bicara Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh.
Rizki juga menilai kondisi ini sebagai bukti nyata kelalaian PLN. Ia mendesak agar PLN tidak hanya memberi alasan klasik soal gangguan jaringan atau cuaca, melainkan segera menyusun solusi permanen.
“PLN harus berhenti memberi alasan klise. Masyarakat Aceh tidak bisa terus-menerus menjadi korban, Tegasnya Dengan Penuh Amarah.
Ia juga meminta pihak PLN Aceh ini jangan diperlakukan sebagai wilayah kelas dua dalam pelayanan listrik. “Jika PLN tidak mampu, sampaikan secara jujur kepada publik. Jangan biarkan rakyat menanggung kerugian yang sangat besar.
“Kita mendesak Gubernur Aceh dan DPR Aceh akan segera memanggil manajemen PLN wilayah Aceh untuk dimintai penjelasan terkait blackout yang berulang kali terjadi. Karena Banyak laporan juga masuk terkait kerusakan alat elektronik masyarakat. Kondisi ini harus jadi tanggung jawab PLN untuk mencari solusi,” pungkasnya.
(Fadli)