Nagan Raya, Aceh – Mitrapolri.com
Pemerintah Republik Indonesia harus komit jalankan seluruh butir-butir MOU Helsinky yang merupakan perjanjian bersama antara RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pasca perdamaian.
Hal ini dikatakan M. Jhoni, SH Dewan pembina Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) Sabtu (16/09) disela-sela pelantikan Pengurus Wilayah Jasa Nagan Raya yang digelar dihotel Grand Nagan kawasan jalan Nasional Meulaboh-Tapak Tuan Desa Simpang Peut, kecamatan Kuala.
Kepada awak media Jhoni mengatakan bahwa sikap pemerintah RI saat ini sepertinya ingin mengangkangi MOU Helsinky.
- BACA JUGA : Diikuti 45 Tim Peserta, AKBP Oxy Yudha Pratesta Buka Turnamen E-Sport Perebutkan Piala Kapolres Sergai
- BACA JUGA : Jaringan Aneuk Syuhada Aceh Siap Kawal Butir MOU Helsinky
- BACA JUGA : Tim Alpha ROTR Polresta Manado Berhasil Mengamankan Terduga Pelaku Pengancaman dan Penganiayaan di Tumumpa
“Kalau pemerintah RI tidak ikhlas untuk sama-sama menjalankan Amanah MOU ini maka silahkan batalkan saja, jangan mengambang, tapi kalau pemerintah serius yok sama-sama kita jaga perdamaian ini untuk kemakmuran rakyat Aceh.
Jhoni juga mengatakan Perdamaian ini dihargai dengan darah dan nyawa para syuhada yang telah berjuang untuk Aceh.
“Hari ini dana Otsus yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk Aceh adalah harga yang sangat mahal yang telah dibayar dengan nyawa para syuhada, jadi seluruh perubahan di Aceh ini adalah berkat perjuangan dari para syuhada”, ujar Jhoni.
Dirinya juga berharap agar kepada semua pihak untuk menjaga dan merawat perdamaian Aceh untuk anak cucu kedepan.
(T. RIDWAN)