Bangka, Babel – Mitrapolri.com
Entah darimana aturan cantingan biji timah terhadap para penambang TI, diperairan laut Mengkubung desa riding panjang kecamatan belinyu kabupaten Bangka dan sekitarnya diterapkan?
Namun faktanya cantingan tersebut tetap berlaku, yang nyanting pun dari berbagai pihak.
Kondisi ini sangat berdampak pada para penambang, RD (38) salah satu penambang diperairan laut Mengkubung kepada media mengungkapkan, cantingan berbanding terbalik dengan hasil.
Pusing kepala kita Cantingan banyak, kadang hasil biji timah tidak seberapa tapi mereka (Pelaku cantingan) tetap mengambil cantingan. yang nyanting ada beberapa kelompok,” kata RD, rabu ( 15/6/2022) pagi.
Ditanya dari kelompok mana saja mengambil cantingan?
- BACA JUGA : Satlantas Polres Bireuen Kawal Jamaah Haji Menuju Banda Aceh
- BACA JUGA : Habisnya Masa Pinjam Pakai Lahan GKKB, Parkiran Dilahan Tersebut Dipertanyakan
- BACA JUGA : Mudahkan Layanan Masyarakat, Personil Polres Lhokseumawe di Bekali Aplikasi BOS-V2
“Mereka nyanting datang langsung ke ponton, kita tidak tau dari pihak mana. tapi dalam satu hari datang ke ponton ngambil cantingan cukup banyak. Kalau mau lihat orang nyanting datang ke lokasi , ajak wartawan sebanyaknya sore hari sekitar jam tiga sore,” ungkap RD.
Disinggung soal Ponton punya Surat Perintah Kerja (SPK) apakah kena cantingan atau tidak?
“Soal Ponton pegang SPK kena cantingan atau tidak, saya Kurang paham karena banyaknya jumlah ponton beroperasi. Yang jelas cantingan masih berlaku, hitung – hitung hasilnya masih besar yang nyanting ketimbang penambang,” tutup RD sembari tertawa guyon.
(REDI SOFIAN)