Bangka, Babel – Mitrapolri.com
Saat awak media melakukan tugas jurnalis di Tanjung batu mendapatkan pemukulan oleh salah satu orang yang mengaku pengurus ponton.
Awak media mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi oleh salah satu orang yang mengaku sebagai panitia ponton di tanjung batu (12/05/2023).
Awak media bersama dua rekan lainnya mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi saat melakukan tugas dan fungsi sebagai wartawan.
Salah satu orang yang mengaku pengurus ponton di Tanjung Batu memukul awak media di telinga sebelah kanan dan mengeluarkan darah saat lagi ngobrol oleh salah satu kolektor yang diduga beli timah ilegal dan penampung diduga minyak ilegal.
Kejadian yang menimpa awak media begitu cepat saat di pukuli dari samping belakang sebelah kanan yang mengaku pengurus ponton di Tanjung Batu itu.
Beberapa orang yang teriak-teriak mengatakan “Kalian wartawan salah masuk tempat dan mengatakan jangan coba-coba ada wartawan masuk kedaerah tanjung batu. Merekan pun melanjutkan mengatakan kalau sudah ada beberapa wartawan yang pernah kesini kami usir”, katanya kepada awak media.
- BACA JUGA : YARA Desak Pemkab Simeulue Untuk Segera Melakukan Langkah-Langkah Percepatan Pembangunan
- BACA JUGA : Pemkab OKI Pertahankan WTP 12 Kali Berturut-Turut
- BACA JUGA : Akhirnya, Mantan Walikota Sabang Berdamai Setelah di Laporkan ke Polres Sabang
Beberapa orang berusaha mengeroyok awak media dan mengusir awak media agar lekas meninggalkan tanjung batu sesegera mungkin sambil teriak-teriak pengen memukuli awak media.
Awak media pun melakukan laporan pemukulan yang dilakukan salah satu orang yang mengaku pengurus ponton ke Polsek Belinyu dan sudah melakukan visum di puskesmas Belinyu.
Kemudian awak media melakukan pemeriksaan di rumah sakit umum Sungailiat Bangka (RSUD).
Awak media pun ke Polsek Belinyu agar lekas melakukan tindakan terhadap orang yang mengaku pengurus ponton dan para kolektor timah yang diduga ilegal beserta penampung minyak yang diduga ilegal.
(RS)