Kupang, NTT – Mitrapolri.com
Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Kupang (PERMASKKU) mengadu kepada Kantor Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) terkait persoalan di Gereja Elim Kenam yang meresakan.
Menanggapi persoalan yang terjadi dijemaat GMIT Elim Kenam, Klasis Amabi Oefeto Timur, Ketua PERMASKKU Melianus Alopada bersama tim investigasi yang dibentuk langsung bergerak ke Jemaat Elim Kenam untuk mencari data yang faktual dan aktual, pada Minggu (18/22) kemudian menindak lanjuti dengan melakukan audiensi ke Kantor Sinode GMIT dengan membawah semua aspirasi sebagian Jemaat Elim Kenam yang merasa tidak ada keadilan dan merasa terancam di Gereja Elim Kenam.
Dalam pantauan Mitrapolri.com di ruang rapat Ketua Sinode GMIT NTT, Alopada menjelaskan hasil investigasi kepada pimpinan Sinode GMIT saat beraudiens dengan pimpinan sinode dikantor Sinode GMIT NTT pada Rabu, 20 Juli 2022 siang.
Bahwa di jemaat Gereja Elim Kenam saat ini sedang terpeca bela dikarenakan ada sejumblah jemaat dan seorang pendeta berinisial (MM) yang membangkang terhadap aturan dari lembaga Sinode GMIT ujarnya.
Sejumblah jemaat bersama MM membuat surat pernyataan mengundurkan diri dari sinode GMIT karena tidak terima keputusan sinode GMIT melalui surat Mutasi. Sehingga jemaat tetap ingin mempertahankan tanpa memikirkan aturan sinode yang mengikat setiap karyawanya permaskku meminta ketegasan dari sinide Gmit.
“Kami sudah sampaikan ke sinode bahwa oknum pendeta yang membangkang terhadap aturan sinode Gmit harus diantensi dan diperhatikan secara serius sehingga tidak berdampak buruk terhadap marwah lembaga sinode,” ucap Melianus.
Harusnya sebagai seorang gembala harus memberi pemahaman dan penjelasan secara baik kepada jemaat sehingga tidak tidak mudah terprofikasi”, jelasnya.
Dalam melakulan data pendukung Surat pernyataan juga Tim Investigasi Permaskku temukan ada banyak kejanggalan dalam surat sehingga perlu ada Permaskku juga meminta untuk persoalan ini diatensi oleh pihak yang berwajib.
- BACA JUGA : Semarakan HDKD Ke-77, Lapas Lembata ikuti Seminar Nasional dan Doa untuk Bangsa
- BACA JUGA : Partisipasi TIM Voli Putra Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang di HDKD 2022 Dijegal Rutan Muntok di Perempat Final
- BACA JUGA : Balai Lapas Nusakambangan Ikuti Turnamen Bulutangkis dalam Semarak HDKD Ke-77
Surat pengunduran diri “kata melianus yang penuh kontroversi itu belum disetujui oleh Majelis Sinode namun Jemaat bersama Pendeta lansung bersepakat untuk pelayanan dilakukan dari rumah-rumah jemaat yang mendukung untuk mepertahankan oknum pendeta yang berinisial (MM).
Mirisnya lagi data yang dirangkum Permaskku ada dugaan pemalsuan tanda tangan dalam membuat surat Pengunduran Diri dari sinode GMIT sehingga ada beberapa jemaat yang merasa dirugikan ingin melapor kepada pihak penegak Hukum untuk ditindak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
“Kami sebagai Pemuda Gereja dan tanah air merasa prihatin dengan situasi sosial yang sedang terjadi di desa Nunmafo, kec. Amabi Oefeto Timur, Kab Kupang tepatnya di Jemaat Elim Kenam Ujar Melianus.
Ia menambahkan untuk persoalan mutasi harus diselesikan dengan cara persuasif untuk tidak menimbulkan gejolak sosial di anatara jemaat Elim.
Namun berkaitan dengan pemalsuan“ kata ketua permaskku melianus alopada harus ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku karena ini merupakan peristiwa hukum dan kejahatan terhadap manusia yang dilarang keras oleh Undang -Undang maupun Kitab Suci.
Alopada mengaskan, persoalan ini sangat serius dan berpotensi menimbulkan kekacauan di Desa Nunmafo.
Sehingga aspirasi dari sebagian Jemaat Elim Kenam ini harus betul – betul jadi perhatian Sinode GMIT dan kami juga akan terus mengawal persoalan ini untuk secepatnya bisa diproses oleh Majelis Sinode GMIT dan pihak penegak hukum diwilayah Kabupaten Kupang.“ tutup ketua Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Kupang.
Dalam pantauan awak media, Perwakilan dari Sinode GMIT yang menerima Audiens dari Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Kupang, Yusuf Nakmofa selaku Wakil Ketua Sinode GMIT dan Elisama Maplani Wakil Sekretaris Sinode GMIT NTT juga membenarkan bahwa persoalan ini ada dugaan manipulasi data berdasarkan aduan dari sebagian Jemaat Elim Kenam, mulai dari tandatangan jemaat yang dimanipulasi sampai dengan menipu Jemaat bahwa surat pernyataan ini untuk mendukung pelayanan Jemaat di rumah bukan untuk mengundurkan diri dari Sinode GMIT.
(MEYDI SIMON LEGIFANI)