Bekasi, Jabar – Mitrapolri.com
Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia dan Asosiasi Pendeta Indonesia dalam kebersamaan mengadakan Seminar Wawasan Kebangsaan dengan mengangkat tema Bekasi Kotaku, Indonesia Negeriku, Pancasila Dasar Negaraku, 25 Oktober 2022.
Acara tersebut dimulai pada pukul 10:00 Wib diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang dihadiri 410 orang. Sebelum Narasumber menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada seluruh peserta pak Pdt Harsanto Adi sebagai Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia menyampaikan sambuatan yang memberikan apresiasi kepada API bahwa dengan kerja keras API dan PGPI dapat melaksanakan acara tersebut dengan proses yang sangat Panjang dan acara ini telah ada inisiatif dari para anggotanya dan baru tahun 2022 dapat terlaksana.
Ini semua berkat Kerjasama semua anggota dan Campur tangan Tuhan yang Maha Dasyat Dan acara Seminar ini tujuannya adalah untuk membangun hamba-hamba Tuhan serta membangun wawasan nusantara yg merupakan leader yang mempunyai arti yang strategis.
Acara seminar tersebut dilaksanakan dengan 3 sesi dimana masing-masing sesi narasumbernya yang sangat jelas pemaparannya. Adapun Narasumber pada sesi pertama diisi oleh PLT Walikota Bekasi Pak Tri Adhianto dengan lugas membawakan tema Bekasi Kotaku.
Dalam hal ini beliau menyampaikan bahwa bangsa yang besar dan hebat adalah bangsa yang membangun jiwa-jiwa yang bersih membangun infrastrukturnya atau badannya.
Kita adalah penikmat kemerdekaan karena pejuang kita yang terlebih dahulu begitu sadar bahwa harus berjuang dengan sangat keras. Dan Negara yang besar yang kita inginkan adalah negara yang aman, guyub dan toleransi.
Untuk menjadi Pemimpin negara kita kedepannya adalah bagaimana pemimpin harus memiliki budipekerti yangg baik, teladan yang baik kepada generasi yang muda.
Sesuai apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo bahwa tahun depan semua tidak semakin baik tetapi bagaimana pemerintah Bekasi untuk menjaga ketahanan pangan agar terjaga dengan baik dengan cara menanam atau memfungsikan lahan tidur dengan menanam singkong, jagung dll.
Membangun kota bekasi dengan masing-masing ciri khas bukan artinya melabelkan bahwa tempat itu bukan hanya merupakan tempat suku, agama, ras tertentu tetapi membangun keanekaragaman Bekasi.Untuk membangun perekonomian indonesia dengan membangun umkm dengan saling membantu,berbagi dan belanjakan sesuatu produk dalam negeri.
- BACA JUGA : Bhabinkamtibmas dan Staf Desa Madiasari Berikan Sembako Untuk Warga Yang Rumahnya Roboh
- BACA JUGA : Datangi Rumah Warga yang Ambruk, Kapolsek Cibeureum Berikan Sembako
- BACA JUGA : Tim Dokkes Polres Tasikmalaya Kota Lakukan Pengobatan Gratis dan Trauma Healing Untuk Korban Banjir di Kecamatan Sukaresik
Untuk Sesi kedua diisi oleh Narasumber bpk Laksamana Muda (Purn.) Solaeman B. Ponto, ST, M.H dengan membawakan tema Indonesia Negeriku.Dalam pemeparan beliau bahwa dari Piagam Jakarta sampai saat ini ada beberapa orang yang menginginkan Indonesia untuk terpecah karena didasarkan oleh pemahaman yang salah dan ini harus kita dapat mempertahankan Indonesia yang terkenal dengn Bhineka Tunggal Ika dan tidak dapat memaksakan sesuatu yang hanya mementigkan kepentingan suku, agama dan Ras dan tetap mempertahankan Kebhinekaan itu demi Indonesia Maju.
Selanjutnya sesi ketiga diisi Oleh Grace Nathalie sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PSI yang membawakan tema Pancasila Dasar Negaraku. Dalam pemaparannya beliau menceritakan bagaimana dalam berkreasi seorang pemimpin dalan NKRI ini dapat menggunakan APBD dengan sangat efektif dengan kerja keras, kerja cerdas demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.
Dan kalau hal ini terjadi disemua wilayah NKRI, kita yakin Indonesia akan ada lompatan yang cukup signifikan serta harapan kita Indonesia dalam waktu 10 tahun kedepan menjadi 5 negara tersbesar di Dunia ini.
Acara seminar ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Ormas Ikatan Pemuda Indonesia Bapak Sarifudin Saragih, Sab, M.M Dalam tanggapannya bahwa acara seperti ini perlu adanya kelanjutannya kedepan demi masa depan negara yang kita cintai ini mengingat untuk khusus generasi millenial yang kemudian mereka tidak begitu tahu dan pahami arti luas dari Wawasan Kebangsaan karena melihat dari sudut kacamata kita sekarang bahwa generasi muda sekarang hanya sibuk mencari uang dan mengejar karir dalam dunia market place dan tanpa memikirkan dan mempertimbangkan bahwa mereka adalah generasi penerus untuk mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia.
(Sarifudin Saragih, Sab, M.M)