Manado, Sulut – Mitrapolri.com |
Dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Caka 1947 Tahun 2025, Polsek Sario melaksanakan pengamanan ibadah yang berlangsung di Taman Berkat (God Bless Park) Manado. Kegiatan ibadah yang berlangsung pada Rabu, 26 Maret 2025, sekitar pukul 10.00 WITA ini dihadiri oleh umat Hindu dari berbagai wilayah di Kota Manado.
Ibadah yang berlangsung khidmat ini dipimpin oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Manado, Bapak Komang Agustriya. Dalam kesempatan tersebut, umat Hindu menjalankan rangkaian ibadah dengan penuh ketenangan dan kekhusyukan, sejalan dengan makna Nyepi sebagai hari penyucian diri dan refleksi spiritual.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kelancaran ibadah, personel Polsek Sario diterjunkan untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif. Kapolsek Sario, AKP Recky Pongajouw menyampaikan bahwa pengamanan dilakukan guna memberikan rasa aman bagi umat Hindu yang melaksanakan ibadah, serta untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
- BACA JUGA : Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran Silaturahmi bersama Insan Pers
- BACA JUGA : Diduga Tidak Sesuai Surat Edaran Bupati, THR P3K Simalungun Dikeluhkan
“Kami dari Polsek Sario telah menurunkan personel untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi ibadah. Ini merupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat agar dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan aman,” ujarnya.
Selain personel kepolisian, pengamanan juga melibatkan unsur masyarakat serta tokoh agama guna menjaga ketertiban selama berlangsungnya ibadah. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen aparat keamanan dalam menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama di Kota Manado.
Perayaan Hari Raya Nyepi merupakan momen penting bagi umat Hindu, yang ditandai dengan Catur Brata Penyepian, yakni Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan). Oleh karena itu, pengamanan yang dilakukan oleh Polsek Sario sangat diapresiasi oleh umat Hindu yang hadir dalam ibadah tersebut.
Dengan berakhirnya ibadah ini, diharapkan semangat toleransi dan kebersamaan di Kota Manado semakin erat, serta memberikan dampak positif dalam menjaga persatuan dan kesatuan antarumat beragama di Indonesia.
(Sofyan)
