Tegal, Jawa Tengah – Mitrapolri.com
Saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian telah meluncurkan Kartu Tani yang bertujuan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Kartu tani ini berbentuk seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri. Selain sebagai alat transaksi jual beli, Kartu Tani inipun berguna untuk memverifikasi data para petani. Dengan memilki kartu Tani maka petani bisa menggunakannya sebagai tabungan dan bisa meminimalisasi kerugian finansial jika dibandingkan dengan cara konvensional.
Tapi sayangnya adanya program kartu Tani tersebut, banyak dikeluhkan para petani di Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal, selain lamban dalam proses pembuatannya, bagi yang sudah punyapun terkadang masih mengalami masalah. Seperti di katakan Renu pemilik KPL Renu Tani menceritakan permasalahan yang dialami petani yang sudah punya kartu Tani yaitu pada saat transaksi di Januari kartu tani masih aktif tapi ketika pada bulan Mei kartu sudah tidak aktif lagi dan petani tersebut sudah tidak terdaftar.
- BACA JUGA : Dalam Acara Konsilidasi Golkar Aceh Utara, Dalam Sambutannya Ketua Panitia T.M Isa Aziz Target 8 Kursi
- BACA JUGA : Marching Band Atdihira Wira Bhakti Polda Sumatera Selatan Tampil Memukau dalam Peringatan Hari Bhayangkara ke -76
- BACA JUGA : Sambutan Hangat Ketua KPK H. Firli Bahuri Dalam Rapat Kedua G20 Anti-Corruption Working Group di Bali
Masih menurut Renu, ada kurang lebih 100 petani yang sudah terdaftar di E- RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dan rata rata petani enggan untuk mengurus Kartu Tani karena prosesnya pembuatannya dinilai lamban.
“Petani disini ga pada mengurus Kartu Tani, akhirnya kami menggunakan sistem Teppuber,” kata Renu.
Sedang Abdul Latif yang juga sebagai KPL Mandiri Tani Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal mengeluhkan tentang proses pembuatan Kartu Tani yang terbilang lamban.
“Ada 28 petani anggota yang sudah tetcantum di e- RDKKK yang sejak April sudah kita ajukan ke Kecamatan melalui UPTD Pertanian, tapi sampai akhir Juni tak kunjung jadi dan ada 15 anggota lagi yang akan kita ajukan lagi, sambil menunggu yang pengajuan awal jadi dulu,” ucapnya.
Sementara Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Aswantari, saat hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat.
(SUSENO ADJI)