Tanah milik keluarga Saipul Bukhari (54) diduga diklaim oleh seorang berinisial (Acuan P). Parahnya (Acuan.P) mendatangi warga yang sedang membuat syukuran dengan membawa diduga senjata laras panjang di tanah milik almarhum ayahnya di desa Sei Baharu pada Sabtu (19/2/22).
Saipul Bukhari warga Dusun I Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak didampingi tokoh pemuda Ripai, Anwar, Sanusi serta Tokoh Masyarakat bernama Tumiran, Ahmad Yus,Ibrahim Tarigan, H. Efendi, Husin, Muhajir, Ismail Rajali mengatakan dirinya yang baru membuat syukuran di tanah miliknya di Desa Sei Baharu didatangi oleh Acuan.P dengan membawa diduga senjata laras panjang dimana ia di hadapan warga mengaku tanah milik Bukhari adalah tanahnya.
ACUAN P
“Kata dia ‘ni tanah milik saya (Acuan.P)’, warga merasa kaget namun yang membuat lebih kaget lagi ketika ia bawa senjata laras panjang, kita engak tahu itu apakah itu senapan angin, atau senjata api, atau senjata air soft gun. Intinya kami yang sedang membuat syukuran itu terutama anak anak dan ibu ibu merasa trauma dan ketakutan,” katanya.
Sambung Bukhari menjelaskan bahwa tanah itu adalah milik almarhum ayahnya dengan surat Surat Keterangan (SK) Desa pada tahun 2001 yang ditandatangani oleh Kepala Desa bernama H Hasan Lebai kepala Sei Baharu Kecamatan Hamparan Perak.
SAIPUL BUKHARI
“Pada waktu itu tanah yang dibeli Acuan sebelumnya salah satu adalah milik Nyonya Taslim, pada saat tanah nyonya taslim kami beli tanahnya seluas lebar 6 meter panjang 500 meter, kami beli untuk buat jalan kami menuju tanah milik kami seluas 6 Hektar yang kami buat untuk tambak hingga saat ini,” jelasnya.
Kemudian, terang Bukhari, bahwasannya tanah yang sudah dibeli sebagai jalan di portal oleh Acuan P dan ini sudah dua tahun yang lalu hingga kini.
“Sebenarnya kami menghindari keributan makanya kami masih biarkan namun karena sudah sangat meresahkan dan menghambat jalan saya saat masuk ke tambak, aku meminta teman teman untuk membuka portal tersebut,” terangnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi kami langsung datang untuk membuat syukuran itu biasa kami lakukan di setiap akhir pekan,” imbuhnya.
Terkait diduga senjata laras panjang tersebut bukhari bersama anaknya mendatangi Polsek Hamparan Perak, namun pihaknya kembali pulang dengan rasa yang kecewa.
“Kami mau melaporkan si Acuan P yang diduga membawa senjata laras panjang, namun mereka mengarahkan ke Polres Pelabuhan Belawan, kata nya ini masih ada kaitan dengan tanah, padahal kami mau melaporkan tentang diduga senjata karas panjang tersebut, karena anak anak dan ibu ibu yang ikut syukuran itu hingga kini masih merasa ketakutan dan trauma,” akunya.
Salah satu warga yang enggan disebut kan namanya menyampaikan sungai atau yang sering disebut dengan palu bernama Palu Boga di lokasi tersebut diduga sudah ditimbun untuk diduga dijadikan tanam sawit.
“Alhasil warga sekitar yang berprofesi sebagai nelayan diduga sudah hilang mata pencahariannya, bahkan diduga ada limbah yang dibuang di aliran palu tersebut,” pungkasnya.
Sebenarnya kami menghindari keributan makanya kami masih biarkan, namun karena sudah sangat meresahkan dan menghambat jalan saya saat masuk ke tambak, aku meminta teman teman untuk membuka portal tersebut. Jadi kami langsung datang untuk membuat syukuran di setiap akhir pekan,” jelas dia.
Labusel, Sumut - Mitrapolri.com | Polres Labuhanbatu Selatan kembali berhasil mengungkap dua kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika pada Senin, (08/09/2025),...
LABUHANBATU, Sumut - Mitrapolri.com| Unit Reskrim Polsek Bilah Hulu Polres Labuhanbatu berhasil mengamankan seorang pria warga dusun Lingga tiga, Kecamatan...
Labuhanbatu, Sumut – Mitrapolri.com| Dalam rangka menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif, Polres Labuhanbatu bersama instansi terkait melaksanakan...
Simalungun, Sumut - Mitrapolri.com| Aktivitas peredaran narkoba di Jalan Rakutta Sembiring, Simpang Pulo Gumba, kembali marak meski sebelumnya pernah dilakukan...